Indonesia Resmi jadi Anggota Penuh BRICS, Ini Penjelasan Lengkap Kemlu - merdeka
Indonesia menyatakan akan bergabung sebagai anggota penuh BRICS.
Indonesia menyatakan akan bergabung sebagai anggota penuh BRICS. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengatakan bergabungnya Indonesia ke BRICS ini merupakan upaya peningkatan peran aktif dalam isu-isu global dan memperkuat kerja sama multilateral yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Kemlu RI juga menekankan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara berkembang lainnya.
"Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan," ungkap Kemlu dalam keterangannya, Selasa (7/1).
Dengan pertumbuhan ekonomi yang beragam, kata Kemlu, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam agenda BRICS, seperti mendorong ketahanan ekonomi dan kerja sama di bidang teknologi.
Selain itu, Kemlu RI menyatakan tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat akan menjadi fokus dalam agenda BRICS.
"BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global," tegas Kemlu RI.
Mereka juga menegaskan dedikasi penuh untuk bekerja sama dengan semua anggota BRICS dan pihak lainnya demi menciptakan dunia yang adil, damai, dan sejahtera.
Siap Kontribusi dalam BRICS
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan penghargaan kepada Rusia yang menjabat sebagai ketua BRICS 2024. Penghargaan ini diberikan atas dukungan serta kepemimpinan Rusia dalam memfasilitasi keanggotaan Indonesia di BRICS.
Selain itu, Kemlu RI juga mengapresiasi Brasil sebagai ketua BRICS 2025 yang telah mengumumkan keanggotaan Indonesia.
Menurut Kemlu RI, "Keanggotaan ini merupakan hasil dari keterlibatan aktif Indonesia dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir, termasuk saat menghadiri
KTT BRICS di Johannesburg pada 2023 di bawah keketuaan Afrika Selatan dan KTT Kazan 2024 di bawah keketuaan Rusia."
Lebih lanjut, Kemlu RI menyatakan bahwa "Partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga tatanan global."
Dalam pernyataan tersebut, Kemlu RI menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen dan akan terus melanjutkan upayanya untuk menjembatani berbagai kepentingan di berbagai forum multilateral.
Indonesia siap untuk berkontribusi secara konstruktif dalam berbagai inisiatif BRICS demi kepentingan masyarakat global.
Editor Raynaldo Ghiffari Lubabah
Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia bergabung menjadi anggota kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan).
Sembilan negara tambahan yang menjadi mitra baru BRICS.
OECD merupakan organisasi ekonomi yang dibentuk negara-negara barat. Sedangkan BRICS organisasi ekonomi yang dibentuk untuk melawan kekuatan negara barat.
Retno telah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto mengenai BRICS ketika baru-baru diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
Indonesia saat ini sedang mendaftar untuk menjadi anggota kelompok ekonomi BRICS.
Prabowo juga menyatakan keinginnya pada sebuah konsep perdagangan dunia yang adil.
Menlu menjelaskan, BRICS dan OECD adalah dua kelompok negara yang berbeda dalam tujuan, latar belakang, dan karakteristik anggotanya.
Indonesia secara resmi telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS pada KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, 23-24 Oktober 2024.
Tidak ada tujuan lain saat berpartisipasi bila menjadi bagian dari komunitas atau kelompok tersebut.
Segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan.
Komentar
Posting Komentar