Dunia Internasional
Jenderal IRGC: Iran Sudah Membeli Jet Tempur Su-35 Rusia | Halaman Lengkap

Seorang jenderal IRGC ungkap Iran sudah membeli jet tempur Su-35 buatan Rusia. Foto/Flickr/Navneet Yadav via Sputniknews
- Seorang jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)
Iranmengatakan negaranya sudah membeli
jet tempur Su-35buatan Rusia.
Brigadir Jenderal Ali Shadmani, wakil koordinator Markas Pusat Khatam-ol-Anbia IRGC, menyampaikan hal itu pada hari Senin di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat atas kerja sama militer Teheran-Moskow.
Shadmani tidak mengungkapkan jumlah jet tempur Su-35 yang dibeli atau apakah pesawat tersebut sudah dikirim Rusia.
Pada November 2023, kantor berita Tasnim yang terkait dengan IRGC melaporkan bahwa Teheran telah menyelesaikan pengaturan untuk memperoleh jet tempur tersebut.
"Setiap kali diperlukan, kami melakukan pembelian militer untuk memperkuat pasukan udara, darat, dan laut kami. Produksi peralatan militer juga telah dipercepat," kata Shadmani, yang dilansir Iran International, Selasa (28/1/2025).
Mengacu pada musuh bebuyutan Iran; Israel, dia memperingatkan: "Jika musuh bertindak bodoh, mereka akan merasakan pahitnya terkena rudal kami, dan tidak ada kepentingan mereka di wilayah pendudukan yang akan tetap aman."
Iran telah mengumumkan niatnya untuk membeli jet tempur Sukhoi-35 dari Rusia pada tahun 2022. Pejabat Iran mengumumkan pada beberapa kesempatan selama beberapa tahun terakhir bahwa Rusia akan menjual beberapa jet tempur Sukhoi Su-35 ke Iran, tetapi klaim tersebut tidak pernah membuahkan hasil apa pun.
Negosiasi untuk jet tempur canggih Rusia dimulai pada tahun 2007 ketika Iran menjajaki pembelian Su-30MK. Namun, sanksi PBB dan keraguan Rusia menghentikan kesepakatan potensial tersebut.
Diskusi yang diperbarui pada tahun 2015 untuk jet Su-30SM, termasuk permintaan hak produksi dalam negeri, juga tidak berhasil.
Menurut majalah industri penerbangan Jerman; Flug Revue, dua jet tempur Sukhoi Su-35SE pertama secara resmi diserahkan kepada Angkatan Udara Iran pada 18 November, selama upacara tertutup di Pabrik Pesawat Komsomolsk-on-Amur (KnAAPO).
Kedua pesawat tersebut diangkut dalam keadaan dibongkar menggunakan pesawat kargo Antonov An-124-100 ke Bandara Mehrabad di Teheran. Setelah tiba, mereka dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Udara Taktis ke-3 di dekat Hamadan untuk dirakit.
Awalnya, pesanan tersebut adalah 25 pesawat Su-35SE untuk menggantikan Grumman F-14A Tomcat buatan Amerika Serikat yang sudah tua milik Angkatan Udara Iran yang ditempatkan di Isfahan, tetapi kemudian diperluas menjadi 50 unit untuk juga menggantikan pesawat F-4E Phantom II yang berbasis di Hamadan.
Menghadapi Angkatan Udara yang ketinggalan zaman secara teknologi yang terdiri dari beberapa lusin pesawat serang, beberapa di antaranya berasal dari era pra-revolusi 1979, Iran telah memprioritaskan pengembangan pesawat nirawak dan rudal.
Menurut Amerika Serikat, Iran telah memasok ratusan pesawat nirawak ke Rusia yang telah digunakan untuk menargetkan infrastruktur militer dan sipil Ukraina. Moskow membantah bahwa pasukannya menggunakan pesawat nirawak buatan Iran di Ukraina, meskipun banyak yang telah ditembak jatuh dan ditemukan di sana.
Menurut Institut Sains dan Keamanan Internasional, pada November 2023, citra satelit menunjukkan pembangunan pabrik di Rusia untuk memproduksi massal pesawat nirawak Shahed-136 rancangan Iran. Pabrik pesawat nirawak Yelabuga dibuka pada Juli 2023.
Iran juga telah menyatakan minatnya untuk memperoleh teknologi militer canggih lainnya dari Rusia, seperti S-400—sistem rudal permukaan-ke-udara mobile.
Pada bulan Oktober, serangan udara Israel melumpuhkan tiga sistem rudal pertahanan udara S-300 terakhir yang disediakan Rusia.
Sistem pertahanan udara S-300 merupakan yang terakhir dalam gudang persenjataan Republik Islam Iran setelah satu di antaranya hancur dalam serangan pada bulan April yang juga dilakukan oleh Israel.
Iran telah memperoleh empat batalyon S-300 dari Rusia pada tahun 2016.
Awal bulan ini, Iran dan Rusia menandatangani kemitraan strategis komprehensif yang tidak menyebutkan transfer senjata tetapi mengatakan keduanya akan mengembangkan kerja sama militer-teknis mereka.
(mas)
Komentar
Posting Komentar