Pendidikan
Mendikti Saintek Didemo Pegawai, Istana: Kita Yakin Bisa Diselesaikan dengan Kepala Dingin
Kompas.tv - 20 Januari 2025, 21:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Istana buka suara terkait polemik yang terjadi di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) hingga memicu aksi demo oleh pegawainya pada Senin (20/1/2025).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebut pihaknya menunggu hasil dialog di internal kementerian yang dipimpin Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Kita tunggu saja hasil dialog yang akan dilakukan di internal kementerian tersebut," kata Hasan dalam keterangannya, Senin.
Baca Juga: Didemo Pegawai, Mendikti Saintek Satryo Bantah Tudingan Lakukan Kekerasan ke Bawahan
Ia pun meyakini masalah yang terjadi di Kemendikti Saintek bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
"Sejauh ini kita yakin bisa diselesaikan dengan dialog dari hati ke hati dan kepala dingin," ucapnya, dikutip dari Antara.
Diberitakan sebelumnya, pegawai Kemendikti Saintek menggelar aksi demo di kantor Kemdikti Saintek, pada Senin pagi.
Para ASN itu membawa spanduk dan karangan bunga yang berisi pesan-pesan menyindir Mendikti Saintek Satryo.
Salah satu spanduk yang dibawa bertuliskan 'kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga, #lawan #menterizalim #paguyubanPegawaiDikti'.
Baca Juga: Mendikti Saintek Buka Suara usai Didemo Pegawai: Mungkin Ada Pihak yang Tidak Berkenan Dimutasi
Dalam aksinya, mereka memprotes perlakuan Mendikti Saintek Satryo, diantaranya terkait dugaan pemberhentian salah seorang pegawai Kemdikti Saintek.
"Jadi, ada beberapa yang memang telah dilakukan oleh pimpinan yang memang tidak sesuai dengan prosedur, bahkan kesannya otoriter, bahkan juga pecat memecat," kata kata Ketua Paguyuban Senin Hitam/Koordinator Aksi Suwitno di Jakarta, Senin.
"Padahal kita ini kan instansi pemerintah, organisasi, semua itu dilindungi oleh aturan, oleh hukum, sebenarnya, kalau ada pegawai bermasalah ya ada aturannya, bagaimana caranya mekanismenya di dalam penyelesaiannya, bukan datang, pecat, diusir bahkan," imbuhnya.
Sementara itu, Mendikti Saintek Satryo membantah tudingan pemecatan tersebut. Ia menjelaskan aksi demo pegawai tersebut buntut adanya mutasi besar-besaran di kementeriannya.
"Demo itu terkait dengan kami sedang mengadakan upaya mutasi besar-besaran di kementerian," kata Satryo dalam keterangannya, Senin.
Menurut penjelasannya, mutasi tersebut sebagai upaya pembenahan usai lembaga yang semula satu kementerian di pemerintahan sebelumnya dipecah di bawah tiga menteri.
Ia pun menduga demo tersebut dipicu usai adanya pihak-pihak yang tidak terima dimutasi.
Sumber : Kompas TV/Antara
Komentar
Posting Komentar