Kesehatan,
Virus HMPV China Menyebar Cepat, Rumah Sakit Dipenuhi Pasien Anak-Anak - Bagian All

JAKARTA, iNews.id - Virus HMPV China menjadi topik hangat di dunia kesehatan saat ini. Penyakit Human Metapneumovirus tersebut terbukti menyebar sangat cepat di China sejak Desember 2024 hingga sekarang.
Menurut laporan dan unggahan di media sosial, virus HMPV China itu menyebar dengan cepat, bahkan beberapa pihak mengklaim rumah sakit dan krematorium kewalahan. Anak-anak banyak yang terinfeksi virus ini.
NDTV melaporkan, ada klaim yang mengatakan kalau China telah mengumumkan keadaan darurat atas kejadian penyakit HMPV, meski hal itu belum dikonfirmasi kebenarannya.
Virus HMPV diketahui menyebabkan gejala seperti flu dan menyerupai Covid-19. Pemerintah setempat pun memantau dengan serius penyebaran virus ini.
Salah satu laporan dari pengguna X mengatakan China saat ini sedang menghadapi lonjakan berbagai virus, termasuk influenza A (H1N1), Human Metapneumovirus (HMPV), Mycoplasma pneumoniae, dan Covid-19.
"Rumah sakit anak kewalahan dengan peningkatan kasus pneumonia dan 'paru-paru putih'," kata laporan NDTV, dikutip Jumat (3/1/2025).
Bagaimana sikap pemerintah China atas melonjaknya kasus infeksi virus HMPV ini? Simak berita selengkapnya sampai selesai.
Tindakan Serius Pemerintah China
Dengan maraknya kasus pneumonia di masyarakat, khususnya anak-anak, otoritas pengendalian penyakit China melakukan uji coba sistem pemantauan untuk pneumonia yang tidak diketahui asalnya, dengan kasus beberapa penyakit pernapasan diperkirakan meningkat selama musim dingin.
"Langkah untuk membangun sistem khusus ini ditujukan untuk membantu otoritas menyiapkan protokol untuk menangani patogen yang tidak diketahui," ungkap laporan otoritas tersebut.
Langkah tersebut dianggap penting, belajar dari penanganan Covid-19 lima tahun silam yang terbilang lambat.
"Dengan penerapan protokol khusus ini, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional akan menetapkan prosedur bagi laboratorium untuk melaporkan kasus dan bagi badan pengendali dan pencegahan penyakit memverifikasi dan menangani kasus," ungkap CCTV.
Menurut data pejabat pemerintah, terjadi tren peningkatan infeksi secara keseluruhan pada 16 hingga 22 Desember 2024. Kondisi ini akan terus berlanjut pada musim dingin hingga semi.
"Kasus terkini yang terdeteksi mencakup patogen seperti rhinovirus dan Human Metapneumovirus dengan kasus HMPV terbanyak ada di individu berusia di bawah 14 tahun," ungkap laporan Kan Biao, seorang pejabat kesehatan China.
Sebagai catatan, seorang ahli pernapasan di rumah sakit Shanghai memperingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan obat antivirus secara membabi buta untuk melawan Human Metapneumovirus. Hingga kini belum ada vaksin untuk virus HMPV China, tapi gejala infeksi menyerupai flu biasa.
Komentar
Posting Komentar