Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah, Kesehatan,
WHO Evakuasi 55 Pasien Palestina dari Gaza untuk Dirawat di Uni Emirat Arab - Gema Sulawesi
Intenasional, gemasulawesi – WHO menyebutkan 55 pasien Palestina dan juga 72 pengasuh telah dievakuasi dari Jalur Gaza dan dikirim ke Uni Emirat Arab atau UEA untuk perawatan medis khusus.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan pasien yang terkena termasuk dengan mereka yang menderita penyakit autoimun dan darah, kanker, masalah mata dan ginjal, penyakit kardiovaskular, cedera trauma, gangguan neurologis, dan penyakit kulit.
Rekaman video evakuasi medis menunjukkan anak-anak didorong di atas brankar oleh staf medis sebagai persiapan untuk keberangkatan mereka dari Jalur Gaza.
WHO juga memperingatkan lebih dari 12.000 pasien masih membutuhkan evakuasi medis dari Jalur Gaza.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Menahan Jenazah 198 Warga Palestina yang Terbunuh pada Tahun 2024
Di sisi lain, kelompok Houthi Yaman menyampaikan pihaknya melakukan 27 operasi militer terhadap target-target penjajah Israel di bulan Desember 2024 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang menghadapi perang di Jalur Gaza.
“Serangan kami adalah sebagai respons terhadap perang genosida Zionis di Jalur Gaza dan serangan Zio-Amerika di Yaman,” ujar media yang terkait dengan Kementerian Pertahanan yang dikelola oleh Houthi.
Laporan itu mengklaim bahwa kelompok itu menyerang target militer dan vital di penjajah Israel, menggunakan 11 rudal hipersonik dan juga balistik, serta puluhan drone tempur.
Pekan lalu, penjajah Israel melancarkan serangan udara terhadap posisi yang dikuasai oleh Houthi di ibu kota Yaman, Sanaa, dan provinsi pesisir Al-Hudaydah sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak dan rudal Houthi.
Baca Juga:
Kepala UNRWA Sebut Kengerian Terus Berlanjut Tanpa Henti di Jalur Gaza di bawah Pengawasan Dunia
Koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara sejak awal tahun 2024 yang katanya menargetkan lokasi Houthi di beberapa wilayah Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok itu terhadap pengiriman barang di Laut Merah dan Laut Aden.
Serangan balik itu terkadang dibalas dengan serangan balasan dari kelompok itu.
Dikarenakan campur tangan London dan Washington, Houthi mengumumkan mereka menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai target mereka. (*/Mey)
...
Komentar
Posting Komentar