Bahlil Ingin Tertibkan Distribusi Solar Subsidi Usai LPG 3 Kg
![](https://akcdn.detik.net.id/visual/2025/02/04/presiden-bertemu-menteri-esdm-di-istana-kepresidenan-1_169.jpeg?w=1200)
--
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku berencana untuk menertibkan distribusi solar subsidi.
Rencana itu diungkapkan di tengah usaha Bahlil menata ulang penyaluran LPG 3 kg yang juga sempat memicu kelangkaan. Ia menjelaskan solar subsidi perlu diterbitkan agar tepat sasaran di masyarakat.
"Habis ini saya tertibkan lagi, bapak ibu semua. Saya tertibkan lagi adalah BBM, solar," ujar Bahlil dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar 2025 di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (8/2).
Bahlil mengungkapkan solar subsidi masuk sorotan karena penyalurannya masih belum tepat sasaran.
Ia juga tidak menampik rencana tersebut berisiko memantik keributan seperti ketika awal mengatur penyaluran LPG 3 kg. Meski begitu, ia menyatakan tidak khawatir jika harus menghadapi situasi serupa kembali.
"Solar subsidi dipakai untuk industri. Saya tahu ini pemainnya pasti akan ribut lagi, tapi enggak apa-apa," ujar Bahlil.
"Kita sebagai orang Timur itu sekali layar berkembang, pantang surut untuk balik. Ini untuk kebaikan rakyat, bapak ibu semua," sambungnya.
Bahlil yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar tak luput mendorong kader-kadernya agar ikut mendukung kebijakan tersebut.
Ia menilai upaya mengatur ulang distribusi energi itu menjadi bagian dari perjuangan menjamin hak-hak rakyat.
"Dan inilah kesempatan kita, Partai Gokar, untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak rakyat yang sesungguhnya," ujar Bahlil.
Pemerintah tengah menata penyaluran LPG 3 Kg agar tepat sasaran dan harganya tidak terlalu liar. Salah satunya dengan cara menghapus rantai distribusi tingkat paling bawah atau pengecer karena ditemukan banyak permainan harga.
Dengan penghapusan pengecer, maka masyarakat hanya bisa membeli LPG 3 Kg di pangkalan atau agen resmi.
"Kalau harga di pangkalan itu dinaikkan, izin pangkalannya dicabut, dikasih denda, dan kita bisa tahu siapa pemainnya," ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Senin (3/2).
Namun, kebijakan ini menyebabkan LPG 3 Kg mendadak langka di pasaran dan terjadi antrean panjang di sejumlah pangkalan di Indonesia, khususnya Jabodetabek.
Presiden RI Prabowo Subianto kemudian menginstruksikan kepada Bahlil mengizinkan kembali pengecer berjualan LPG 3 kg.
(frl/fra)
Komentar
Posting Komentar