Dunia Internasional,
Balas Dendam Trump ke Biden
![](https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/02/04/trump-mengonfirmasi-penundaan-itu-setelah-berbicara-dengan-para-pemimpin-meksiko-dan-kanada_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat peraturan baru yang berkaitan dengan mantan Presiden AS Joe Biden. Seakan-akan balas dendam, Trump mencabut otoritas keamanan Biden.
"Joe Biden tidak perlu terus menerima akses ke informasi rahasia," kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya.
"Oleh karena itu, kami segera mencabut Izin Keamanan Joe Biden, dan menghentikan Arahan Intelijen hariannya," imbuhnya dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bahkan membuat pernyataan bahwa Biden dipecat. Tulisannya bahkan ditulis huruf kapital.
Merujuk pada slogan acara reality show TV "The Apprentice," Trump menambahkan dengan huruf kapital: "JOE, KAMU DIPECAT."
Untuk diketahui, selama ini para presiden AS diberi hak untuk menerima arahan intelijen bahkan setelah mereka tak lagi menjabat.
Dalam unggahannya pada hari Jumat (7/2) waktu setempat, Trump mengklaim bahwa Biden "tidak dapat dipercaya" untuk terus menerima arahan intelijen. Sebabnya, laporan penasihat khusus mengenai dokumen rahasia yang ditemukan di rumah Biden menemukan bahwa mantan presiden berumur 82 tahun itu menderita "ingatan yang buruk."
Kala itu, Biden mencabut izin keamanannya setelah memenangkan pemilihan umum.
Biden saat itu menyebut "perilaku tidak menentu" Trump baik sebelum maupun setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pengunjuk rasa, yang mencoba membatalkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum.
Trump Pernah Lakukan Hal Serupa
![]() |
Laporan CNN, pada 12 November 2020, menyebut Biden belum mendapatkan pengarahan intelijen harian dari pemerintahan Trump. Padahal, sudah terpilih menjadi presiden AS.
Senator Oklahoma, James Lankford, saat itu sampai turun tangan mengintervensi Trump.
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) saat itu menyatakan bahwa kurangnya akses untuk Biden dipicu oleh hasil pilpres yang belum dipastikan oleh Administrasi Layanan Umum (GSA) -- indikasi yang jelas bahwa tim transisi Biden tidak mendapatkan pengarahan yang sama seperti yang biasanya didapatkan oleh seorang presiden terpilih.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Komentar
Posting Komentar