Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina
Geger Rencana Pembunuhan Putin, Rusia Ancam Perang Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Hal menggegerkan terjadi di Amerika Serikat (AS). Seorang pakar konservatif Amerika Tucker Carlson menuduh pemerintah AS di jaman Joe Biden, berusaha membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Diungkap Politico akhir Januari lalu, mantan pembawa acara di media Fox News itu mengungkapnya dalam podcast miliknya "The Tucker Carlson Show". Rusia mengecam keras hal itu dan mengancam perang nuklir.
"Pemerintahan Biden memang melakukannya, mereka mencoba membunuh Putin," kata Carlson, dikutip Jumat (7/2/2025).
"Itu gila, Anda bahkan akan memikirkan hal seperti itu. Jadi mengapa mereka melakukannya? Karena kekacauan adalah layar yang melindungi mereka," ocehnya.
Sayangnya, Carlson tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya. Pemerintahan Biden sendiri memimpin AS dari tahun 2021 hingga 2025 saat perang Kremlin terhadap Ukraina memanas.
Di AS, Carlson sendiri sering mengkritik pemerintah AS soal bantuan ke Kyiv. Ukraina disebutnya bukan negara demokrasi.
Dia sempat melakukan perjalanan ke Moskow Februari lalu untuk wawancara santai dengan Putin. Hal ini mendapat banyak kecaman dan pergi ke Rusia lagi pada bulan Desember untuk mewawancarai Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Sementara itu, Ketua parlemen Rusia Vyacheslav Volodin menanggapi pernyataan itu. Ia mengatakan rencana pembunuhan Putin adalah jalan menuju perang nuklir dan bahwa komentar Carlson harus diselidiki lebih lanjut.
Kantor berita negara Tass melaporkan bahwa parlemen Rusia akan mengajukan banding ke Kongres AS dan PBB untuk menyelidiki klaim tersebut. Namun, Kremlin juga meragukan klaim Carlson pada hari Rabu dengan mengatakan tidak jelas apa yang dimaksudnya dan tidak ada bukti.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak secara langsung menanggapi klaim Carlson ketika ditanya tentang hal itu. Ia mengatakan kepada media pemerintah bahwa badan intelijen Rusia mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan presiden.
(sef/sef)

Komentar
Posting Komentar