Pendidikan
Banyak Siswa Gagal Ikut SNBP karena Sekolah Lalai, Mendikti Evaluasi SNPMB
/data/photo/2025/02/07/67a59bf21723d.jpg)
KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Sanintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro akan mengevaluasi sistem Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Hal ini dilakukan pasca banyak siswa yang sempat terancam tidak bisa daftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 karena sekolah belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Menurut Satryo, siswa yang telah berjuang selama bertahun-tahun tidak boleh dirugikan hanya karena kendala administratif.
"Kita harus lihat cara solusi yang terbaik, bukan karena sistemnya bermasalah lantas mengorbankan siswa yang sudah berjuang," kata Satryo dikutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu (8/2/2025).
Donald Trump Cabut Akses Joe Biden ke Informasi Rahasia, Balas Dendam?
Baca juga: 10 Jurusan UB Punya Kuota Terbanyak SNBP 2025, Ada Prodi Kedokteran
Satryo mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem terkait integrasi data antara sekolah dan lembaga seleksi nasional. Sebab, Menurut dia, keterlambatan input data dan perubahan sistem di saat-saat terakhir telah menimbulkan kepanikan di kalangan peserta dan sekolah.
"Kalau memang ada siswa yang terdampak karena sistem yang belum siap, kami akan mencari jalan tengah agar tidak ada yang dirugikan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Karena masih banyak sekolah yang belum melakukan finalisasi Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro akhirnya memperpanjang lagi masa finalisasi.
Kali ini Satryo memutuskan untuk memperpanjang masa finalisasi lagi hingga 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB.
"Jadi ada waktu 9 jam untuk sekolah-sekolah memastikan, memasukkan data anak-anak yang memang akan diusulkan untuk program SNBP SNPMB," ujar Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2025) malam.
Baca juga: 5 Beasiswa S1-S3 untuk Kuliah Gratis di Asia Tenggara, Ada Uang Saku
Satryo mengatakan, kebijakan perpanjangan waktu pendaftaran dilakukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan dari banyak sekolah. Satryo menduga pihak sekolah mungkin belum sempat menginput data.
"Kami masih memberi peluang kepada mereka supaya nasib anak-anak itu masih bisa kita bantu untuk diperjuangkan,” ujar Satryo.
Ia berharap, pihak sekolah dapat memanfaatkan waktu perpanjangan ini dengan sebaik mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Anggaran Kementerian Dipotong, Bahlil: Urusan Kemenkeu
Komentar
Posting Komentar