Ternyata Ada Ratusan SMA di Jabar yang Terlambat Isi PDSS, Siswa-siswanya Terancam Gagal Ikut SNBP - Tribunjabar
Pendidikan
Ternyata Ada Ratusan SMA di Jabar yang Terlambat Isi PDSS, Siswa-siswanya Terancam Gagal Ikut SNBP - Tribunjabar

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat (Jabar) yang terlambat mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) jumlahnya mencapai ratusan.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, total ada 108 SMA yang terlambat mengisi PDSS yang berakibat pada terancam gagalnya para siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP).
Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Jabar, Awan Suparwana mengatakan, 108 Sekolah yang terlambat mengisi PDSS itu tersebar disejumlah daerah baik negeri maupun swasta.
Baca juga: Ternyata Ada 3 Sekolah di Karawang yang Lambat Masukan Data Siswa ke PDSS untuk SNBP
Awan tidak merinci di mana saja sekolah itu, yang pasti, kata Awan, masalah ini tidak hanya terjadi di Jabar, tapi disejumlah daerah lain di Indonesia.
"Permasalahan itu yang tidak mengisi sampai saat ini ada 108 sekolah negeri dan swasta, itu di Jabar. Ini juga terjadi di semua Provinsi ada kendala yang sama, ada sekolah yang memang statusnya seperti itu. Yang 108 itu posisinya tidak selesai," ujar Awan, Sabtu (8/2/2025).
Menurutnya, keterlambatan SMA dalam mengisi PDSS ini terjadi karena berbagai faktor. Mulai dari kelalaian petugas di sekolah untuk mengisi data, koneksi internet, keterbatasan sumber daya petugas hingga siswa mengundurkan diri.
SMA yang terlambat mengisi data di PDSS itupun, kata Awan, bukan berarti belum mengisi sama sekali. Sebab, terdapat beberapa SMA yang sudah mengisi data hingga empat tahapan finalisasi data sekolah, data siswa serta raport yang eligible dan kurikulum sekolah.
"Tahap akhir pengisian akhir raport ada siswa yang sudah lengkap, tapi ada siswa tidak terisi lengkap menyebabkan error, termasuk finalisasi kurikulum" katanya.
"Jadi di portalnya itu, ada sekolah yang sudah finalisasi, ada yang belum selesai dan ada yang tidak mengisi statusnya. Kalau yang belum mengisi berbagai faktor, apakah memang tidak ada kuotanya atau memang tidak mengambil jalur tersebut," tambahnya.
Awan mengaku sudah melakukan audiensi dengan panitia SNBP di Kemendiktisaintek, pada Jumat 7 Februari 2025 dan akan diberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengisi data di PDSS.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Kurang Petugas Jadi Biang Kerok Data Ratusan Siswa SMA di Karawang Tak Masuk PDSS
"Dari 99 (sekolah swasta) saya lihat 77 lagi masih ada kendala dan untuk SMA negeri dari 9 sekolah asal, yang bermasalah tinggal 3 lagi," katanya.
Sisanya masih terus mengajukan permohonan kepada panitia seleksi agar dapat mengisi PDSS. Adapun SMA Negeri yang belum yaitu satu SMA di Bekasi, SMA di Telukjambe Karawang dan SMAN 7 Cirebon.
"Masalahnya gak bisa mengisi raport karena finalisasi kurikulum masih terkunci. Mereka belum melakukan finalisasi kurikulum," ucapnya.
Komentar
Posting Komentar