Heboh Beredar Mie Gacoan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasannya

JATIMTIMES - Belakangan ini, media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dihebohkan dengan sebuah video yang menunjukkan gerai Mie Gacoan disegel oleh Satpol PP. Video tersebut disertai narasi yang mengklaim bahwa penyegelan dilakukan karena menu di gerai tersebut mengandung minyak babi.
Dalam video yang beredar di WhatsApp Group disebutkan bahwa gerai Mie Gacoan terkena operasi menjelang bulan Ramadan dan ditutup akibat dugaan penggunaan minyak babi dalam menu makanannya.
Baca Juga : Komitmen Beri Perlindungan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Perangkat RT/RW Banyuwangi
"Operasi menjelang Ramadan, Mie Gacoan disegel, karena mengandung minyak babi. Bagi muslim yang sudah makan, segera bertaubat karena tidak tahu," demikian bunyi narasi dalam video yang tersebar luas di grup WhatsApp.
Namun, benarkah Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi?
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh JatimTimes, gerai Mie Gacoan dalam video tersebut berlokasi di Tangerang Selatan dan penyegelan yang dilakukan oleh Satpol PP bukanlah kejadian baru-baru ini. Faktanya, peristiwa itu terjadi pada Januari 2023 lalu.
Adapun penyegelan dalam video tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan kandungan bahan makanan di Mie Gacoan, termasuk tuduhan penggunaan minyak babi. Penyegelan dilakukan karena gerai tersebut belum memiliki izin operasional yang lengkap saat itu.
Baca Juga : 38 Badan Usaha di Banyuwangi dan Situbondo Kena Tegur, Ini Langkah BPJS Ketenagakerjaan
Selain itu, tuduhan mengenai penggunaan minyak babi juga bertentangan dengan fakta bahwa Mie Gacoan telah resmi mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak Juni 2023.
Sebelumnya, memang sempat terjadi polemik terkait status halal Mie Gacoan. Namun, permasalahan tersebut bukan terkait dengan bahan-bahan yang digunakan dalam menu makanan mereka, melainkan lebih kepada penamaan menu yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip halal.
Sebelum mendapatkan sertifikasi halal, Mie Gacoan menggunakan nama-nama menu yang bernuansa horor dan mistis, seperti:
• Mie Iblis
• Mie Setan
• Es Genderuwo
• Es Tuyul
• Es Sundel Bolong
• Es Pocong
Karena nama-nama tersebut dianggap tidak sesuai dengan prinsip halal, pihak Mie Gacoan akhirnya melakukan perubahan, yang kemudian mendapat persetujuan dari MUI. Berikut perubahan nama yang dilakukan:
• Mie Iblis menjadi Mie Hompimpa
• Mie Setan menjadi Mie Gacoan
• Es Genderuwo menjadi Es Gobak Sodor
• Es Tuyul menjadi Es Sluku Bathok
• Es Sundel Bolong menjadi Es Petak Umpet
• Es Pocong menjadi Es Teklek
Setelah perubahan ini dilakukan, MUI pun akhirnya memberikan sertifikasi halal untuk seluruh gerai dan pabrik Mie Gacoan pada 22 Juni 2023.
Direktur PT Pesta Pora Abadi, Harris Kristanto, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan dari MUI.
"Kami sangat berterima kasih atas sertifikasi halal dari MUI ini. Labelisasi halal ini berlaku untuk seluruh pabrik maupun gerai Mie Gacoan yang saat ini sudah tersertifikasi halal sejak 22 Juni 2023. Jadi, para pelanggan tidak perlu ragu lagi," ujar Harris pada tahun 2023 lalu.
Ia juga menegaskan bahwa semua menu di Mie Gacoan kini 100% halal dan aman dikonsumsi oleh pelanggan dari berbagai kalangan.
"Para Gacoan tidak perlu khawatir untuk menikmati seluruh menu yang ada di Mie Gacoan. Kini seluruh gerai Mie Gacoan sudah resmi halal," tambahnya.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, klaim yang menyebutkan bahwa Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi adalah tidak benar alias hoax. Penyegelan yang terjadi di Tangerang Selatan pada Januari 2023 tidak ada kaitannya dengan kandungan makanan, melainkan karena masalah perizinan operasional.
Selain itu, Mie Gacoan telah memiliki sertifikasi halal dari MUI sejak Juni 2023, sehingga tuduhan terkait penggunaan minyak babi tidak berdasar.
Komentar
Posting Komentar