Serangan Udara AS Tewaskan Saudara Menteri Suriah yang Berafiliasi dengan al-Qaeda | Sindonews

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

Serangan Udara AS Tewaskan Saudara Menteri Suriah yang Berafiliasi dengan al-Qaeda | Halaman Lengkap

Serangan udara AS di Suriah tewaskan Wasim Tahsin Bayraqdar, anggota senior Hurras al-Din yang berafiliasi dengan al-Qaeda. Foto/Via Infobae

DAMASKUS 

- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan udara mereka telah membunuh seorang anggota senior cabang al-Qaeda di

 Suriah, 

Hurras al-Din.

Sosok yang tewas itu juga diketahui sebagai saudara dari Menteri Wakaf Agama Suriah saat ini, Samer Bayraqdar.

“Pada hari Jumat, pasukan Komando Pusat (CENTCOM) AS melakukan serangan udara presisi di Suriah barat laut, menewaskan Wasim Tahsin Bayraqdar, seorang fasilitator kepemimpinan senior organisasi teroris Hurras al-Din," demikian pernyataan militer AS, yang dilansir The New Arab, Minggu (23/2/2025).

Wasim Tahsin Bayraqdar adalah saudara dari Samer Bayraqdar.

Baca Juga

Putin dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Duluh Musuhan, Sekarang Teleponan

Dewan Islam Suriah, yang terdiri dari tokoh-tokoh agama Muslim arus utama, menyampaikan belasungkawa kepada menteri tersebut setelah serangan udara AS.

Ini adalah serangan AS terbaru tahun ini terhadap para tokoh Hurras al-Din yang diduga ada di Suriah.

Bersama dengan sekutu Barat dan Arab-nya, Amerika Serikat telah mengatakan bahwa Suriah tidak boleh dijadikan basis bagi kelompok-kelompok teroris setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Wilayah barat laut adalah benteng kelompok Hayat Tahrir al-Sham pimpinan presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa sebelum memimpin serangan pemberontak yang menggulingkan Assad.

Kelompok pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berpusat di Inggris mengatakan serangan pesawat nirawak AS terhadap sebuah mobil menewaskan Bayraqdar.

Sementara AS mengeklaim Bayraqdar adalah anggota aktif Hurras al-Din, hal ini dibantah oleh Mohammed Munir al-Faqir, seorang peneliti Suriah, yang mengatakan bahwa dia telah meninggalkan kelompok tersebut lebih dari lima tahun lalu setelah merasa kecewa.

Al-Faqir mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa Bayraqdar memulai kariernya sebagai seorang aktivis dalam revolusi Suriah yang pecah pada tahun 2011 dan menyatakan dukungannya pada saat itu untuk Suriah yang "bebas dan demokratis".

Dia kemudian bergabung dengan kelompok-kelompok radikal saat konflik berlangsung dan setelah salah seorang saudaranya ditahan dan disiksa oleh rezim Assad.

Dia menambahkan bahwa Bayraqdar telah meninggalkan semua aktivitas militan dan politik selama lima tahun terakhir dan mengabdikan dirinya untuk bisnis komersial.

Minggu lalu, CENTCOM mengatakan telah menewaskan seorang pejabat senior keuangan dan logistik Hurras al-Din.

Hal itu terjadi setelah CENTCOM bulan lalu melaporkan tewasnya seorang anggota senior Hurras al-Din lainnya, Muhammad Salah al-Zabir, dalam sebuah serangan udara di wilayah barat laut.

SITE Intelligence Group yang bermarkas di AS mengatakan Hurras al-Din didirikan pada Februari 2018.

Kelompok tersebut tidak secara terbuka mengonfirmasi kesetiaannya kepada al-Qaeda hingga pengumuman pembubarannya pada Januari.

Hurras al-Din dibubarkan sesuai dengan perintah dari Sharaa, yang telah meminta semua kelompok bersenjata untuk bubar.

Amerika Serikat menetapkan Hurras al-Din sebagai organisasi teroris pada tahun 2019.

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita