Sudah memiliki kapal serang cepat Shaldag Mk.V, Angkatan Laut Filipina akan akuisisi 10 FAIC-M baru, dipersenjatai rudal Spike-NLOS
AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut Filipina (PN) tengah melanjutkan proyeknya untuk memperoleh Kapal Interdiksi Serang Cepat-Rudal (FAIC-M) sebagai bagian dari Tahap 2 Program Re-Horizon 3 di bawah Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina yang Direvisi (RAFPMP).
Proyek pengadaan kapal bersenjata ini untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan negara di zona pesisirnya, khususnya di wilayah perbatasan dengan Indonesia dan Malaysia, serta di Laut Cina Selatan termasuk Gugusan Kepulauan Kalayaan.
Kehadiran FAIC-M baru untuk menggantikan kapal serang cepat lama kelas Tomas Batilo asal Korea Selatan yang sudah tidak beroperasi lagi sejak 2021.
Proyek akuisisi ini telah ditandatangani oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada tahun 2024. Filipina mengalokasikan total anggaran sebesar 16 miliar peso untuk pengadaan 10 kapal baru.
Tahap 2 proyek juga mencakup akuisisi senjata, amunisi, dan integrasi sistem, dengan kontrak terpisah.
Kapal FAIC-M baru akan mengusung sistem canggih, termasuk stasiun senjata kendali jarak jauh buatan Israel, Rafael Typhoon Mk.30C, yang dipersenjatai dengan kanon otomatis Mk.44 Bushmaster II kaliber 30 mm.
Kapal juga bakal dilengkapi dengan peluncur rudal Typhoon MLS-NLOS, yang mampu meluncurkan rudal permukaan ke permukaan jarak pendek Spike-NLOS.
Angkatan Laut Filipina saat ini telah mengoperasikan kapal serang cepat jenis Shaldag Mk.V buatan Israel, yang dikenal sebagai kapal serang cepat kelas Nestor Acero.
Kapal Shaldag Mk.V memiliki spesifikasi panjang 32,6 m, lebar 6,2 m, draft 1,25 m dan bobot bergerak sekitar 95 ton. Kapal diawaki 12 personel.
Kapal ditenagai dua mesin diesel MTU 16V 4000 M70 dan dua water jet MJP-J650 yang memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum 40 knot (74 km/jam). (RBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar