Dunia Internasional,
Swedia Tuding Iran Pakai Masjid di Stockholm untuk Aktivitas Spionase
![](https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2019/07/04/4ff6c7bc-db4c-4725-a69d-22596d7dda0e_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg)
-
Pemerintah Swedia menuding Iran menggunakan sebuah masjid Syiah di ibu kota Stockholm untuk aktivitas spionase. Otoritas Stockholm menyebut masjid itu dijadikan platform bagi mata-mata Teheran untuk memata-matai Swedia dan diaspora Iran yang ada di negara tersebut.
Tudingan ini, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (4/2/2025), dilontarkan oleh Menteri Urusan Sosial Swedia, Jakob Forssmed, dalam pernyataannya via media sosial X pada Senin (3/2) waktu setempat.
Forssmed secara terang-terangan menyebut sebuah masjid Syiah bernama Pusat Islamis Imam Ali di Stockholm telah digunakan oleh Iran sebagai platform untuk memata-matai dan melakukan aktivitas yang mengancam keamanan Swedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sangat serius," sebut Forssmed dalam pernyataannya.
Dia mengungkapkan bahwa Swedia telah menghentikan semua bantuan moneter negara untuk Pusat Islamis Imam Ali. Dia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, bahwa "proses tambahan" sedang berlangsung.
"Pendanaan negara tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai fundamental demokrasi," tegas Forssmed.
Pihak Pusat Islamis Imam Ali belum memberikan tanggapan atas tudingan tersebut.
Lihat juga video: Paus Beluga Putih Muncul di Swedia, Dicurigai Mata-mata Rusia
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Namun dalam pernyataan via situs resminya, Pusat Islamis Imam Ali (IAC) menjelaskan mereka merupakan organisasi independen tanpa hubungan apa pun dengan partai politik atau negara mana pun.
"IAC melakukan pengawasan ketat untuk memastikan bahwa tempat kami tidak digunakan sebagai platform untuk kegiatan kriminal apa pun," demikian pernyataan pihak Pusat Islamis Imam Ali.
Pusat Islamis Imam Ali juga menyangkal klaim yang menyebut pihaknya menerima pendanaan dari negara asing.
Sementara itu, kantor berita IRNA dalam laporannya pada Senin (3/2) menyebut otoritas Iran telah memanggil Duta Besar Swedia di Teheran untuk memprotes penahanan kepala Pusat Islamis di Stockholm.
"Peraturan diplomatik tidak dipatuhi dalam kasus tersebut, dia tidak diizinkan bertemu dengan anggota keluarganya atau para diplomat Iran, yang menimbulkan pertanyaan dan kami menyampaikan keberatan kami," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Kementerian Luar Negeri Swedia belum mengomentari laporan soal penahanan yang disebut Teheran tersebut.
Lihat juga video: Paus Beluga Putih Muncul di Swedia, Dicurigai Mata-mata Rusia
(nvc/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Komentar
Posting Komentar