Thursday
14Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Donald Trump

Trump 'Bete' Menkeu AS Tak Disambut Baik Ukraina: Zelensky Malah Tidur - CNN Indonesia

3 min read

 Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina 

Trump 'Bete' Menkeu AS Tak Disambut Baik Ukraina: Zelensky Malah Tidur

Trump 'Bete' Menkeu AS Tak Disambut Baik Ukraina: Zelensky Malah Tidur - CNN Indonesia | OPSIIN-1

Kamis, 20 Feb 2025 16:07 WIB

Presiden AS Donald Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperlakukan Menkeu Scott Bessent "dengan kasar" saat berkunjung ke Ibu Kota Kyiv pada pekan lalu. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperlakukan Menteri Keuangan Scott Bessent "dengan kasar" saat berkunjung ke Ibu Kota Kyiv pada pekan lalu.

Trump bahkan menuduh Zelensky lebih memilih tidur ketimbang bertemu dengan Bessent hingga membuat kunjungan perwakilannya itu tidak menghasilkan kesepakatan apa-apa. 

Negara ini Justru Tawarkan Penghargaan Tulus dengan Tarif Tinggi yang Dijatuhkan Trump |  SindonewsBaca juga Negara ini Justru Tawarkan Penghargaan Tulus dengan Tarif Tinggi yang Dijatuhkan Trump | Sindonews

Bessent menemui Zelensky di ibu kota Ukraina untuk membahas pemberian akses Washington mengelola sumber mineral tanah jarang sebagai imbalan atas dukungan keamanan.

"Scott Bessent sebenarnya pergi ke sana (Ukraina) dan diperlakukan dengan cukup kasar, karena pada dasarnya, mereka berkata 'tidak'," kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada Rabu (19/2).

"Dan Zelensky malah sedang tidur dan tidak tersedia untuk bertemu dengannya (Bessent)."

"Bessent melakukan perjalanan berjam-jam dengan kereta, yang merupakan perjalanan berbahaya, dan kita sedang berbicara tentang menteri keuangan," lanjut Trump.

Kenapa Trump Gunakan Tarif Ketimbang Sanksi Ekonomi? – DW Baca juga Kenapa Trump Gunakan Tarif Ketimbang Sanksi Ekonomi? – DW

"Dia (Bessent) pergi ke sana untuk mendapatkan dokumen yang ditandatangani, dan ketika dia sampai di sana, dia kembali dengan tangan kosong. Mereka (Ukraina) tidak mau menandatangani dokumen tersebut," ucap Trump seperti dikutip AFP.

Pernyataan tersebut muncul setelah Trump menyebut Presiden Ukraina itu sebagai "diktator" yang menolak mengadakan pemilu. Ia bahkan mengatakan Rusia "memiliki kartu as" dalam negosiasi apapun untuk mengakhiri perang.

"Seorang diktator tanpa pemilu, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki negara lagi," tulis Trump di media sosial Truth Social, seperti dikutip AFP.

Pada Selasa (18/2), Trump juga menggelar konferensi pers di mana dia mengkritik Zelensky dan menyerukan perang antara Rusia dan Ukraina segera berakhir

Sebagai balasan, Zelensky menuduh Trump terseret pada "disinformasi" yang dilakukan Rusia, termasuk soal Trump yang malah menyalahkan Ukraina yang "memulai perang" tersebut.

Saling kritik dan sindir ini terjadi antara Trump dan Zelensky kala AS terlihat semakin mendekat ke Rusia.

Berbeda dengan pemerintahan Presiden Joe Biden, AS di bawah kepemimpinan Trump kembali memperlihatkan pendekatan yang drastis terutama dalam politik luar negeri, termasuk berupaya "merangkul" Rusia.

Di periode pertama Trump, sang presiden dari Partai Republik itu juga dikenal dekat dengan Rusia. Moskow bahkan diyakini mengintervensi pemilu AS saat itu dan membantu Trump menang.

(rds/bac)
Komentar
Additional JS