Internasional
WNI Korban Penembakan Polisi Malaysia yang Sebelumnya Kritis Meninggal Dunia
Kompas.tv - 5 Februari 2025, 14:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - WNI korban penembakan polisi Malaysia yang mengalami luka serius dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (4/2/2025). Pihak Indonesia belum dapat mengidentifikasi korban.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) Provinsi Riau Fanny Wahyu Kurniawan mengonfirmasi kabar meninggalnya seorang WNI yang ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Korban tewas ditembak aparat Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada 24 Januari 2025 pun menjadi dua orang.
Fanny menyebut korban meninggal tidak dapat diidentifikasi karena tidak membawa identitas diri. Korban pun tidak sadarkan diri selama dirawat sehingga tidak bisa memberi keterangan.
Baca Juga: Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia, Menteri P2MI: Kita Sebenarnya Sudah Menggugat Cukup Keras
"Benar, info yang kami terima seperti itu (korban meninggal). Namun, untuk detail korban belum bisa diidentifikasi asalnya dari daerah mana," kata Fanny dikutip Antara, Rabu (5/2).
Fanny menambahkan, tiga korban lain masih berada dalam peratawan. Ketiga korban tersebut telah beradal dalam pengawasan perwakilan pemerintah Indonesia.
Fanny menjelaskan, korban yang meninggal dunia pada Selasa (4/2) tidak sadarkan diri sejak dirawat di rumah sakit. Korban diketahui sempat dioperasi usai penembakan.
Kabar meninggalnya korban kritis akibat ditembak aparata Malaysia sebelumnya juga dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri RI.
"Dua orang meninggal," kata Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha, Selasa (4/2).
Korban meninggal bernisial B telah dimakamkan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau pada 29 Januari 2025 lalu.
Dari lima WNI yang menjadi korban penembakan aparat Malaysia, dua orang disebut sudah dalam kondisi stabil dan dapat berkomunikasi. Seorang korban selamat warga Rupat, Bengkalis berinisial MZ mengaku rombongannya dalam perjalanan kembai ke perairan Indonesia dari Malaysia saat dicegat APMM.
Baca Juga: Serikat Buruh Migran Demo Kedubes Myanmar, Tuntut Industri Penipuan Daring yang Jebak WNI Ditindak
Sumber : Kompas TV
Komentar
Posting Komentar