Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina
Belarus: AS Tidak Berencana Akhiri Perang di Ukraina

Meminta Rusia untuk berhati-hati
Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Kamis (13/3/2025), menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) sebenarnya tidak memiliki rencana mengakhiri perang di Ukraina. Ia mengatakan bahwa proposal gencatan senjata itu hanya sebatas trik.
Pekan lalu, Lukashenko sudah menawarkan negaranya menjadi lokasi penyelenggaraan negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina. Presiden Belarus yang memimpin sejak 1994 itu bahkan mengaku akan menyambut baik kedatangan Presiden AS, Donald Trump, di Minsk.
1. Pernyataan Trump tidak dapat dipercaya
Lukashenko mengatakan, Rusia saat ini memiliki kartu besar dengan serangkaian kemenangan di garis depan. Sehingga, gencatan senjata cukup sulit diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Proposal gencatan senjata ini adalah ujian. Saya melihat ini cukup sulit bagi Putin menerima proposal tersebut karena saat ini Rusia sukses di garis depan Kurks Oblast. Sedangkan ancaman sanksi-sanksi dari AS tidak akan mengguncang Rusia," tuturnya, dilansir The Moscow Times.
Ia meminta agar semua pihak tidak tertipu oleh trik dari Trump. Ia mengklaim bahwa omongan Trump tidak dapat dipercaya begitu saja.
"Dia dapat mengatakan satu hal pada pagi hari kemudian berubah haluan pada sore hari dan membohongi kami semua dan Anda. Saya menganjurkan Anda untuk memberikan kami fakta dan realitas di lapangan," tambahnya.
Baca Juga: Rusia Taklukkan Kursk, Putin: Wilayah ini Dibebaskan Sepenuhnya
2. Sebut Ukraina seharusnya menyetujui gencatan senjata dari dulu

Lukashenko mengatakan, seharusnya Ukraina bisa mengusulkan gencatan senjata dan bernegosiasi damai sejak dulu. Ia mengaku sudah mendorong Ukraina untuk bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik.
"Sejak awal, saya sudah meminta negosiasi dibandingkan perang. Saya sudah memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengambil tanggung jawab atas perang yang terjadi di Ukraina. Saya sudah mengatakan bagaimana jika AS dipimpin oleh presiden baru? Lihatlah, saya benar kan?" tuturnya, dilansir Belta.
Lukashenko menambahkan, sebenarnya tidak ada negara Barat yang mau membantu Ukraina. AS saat ini pun sudah meminta soal eksploitasi mineral langka di Ukraina yang sebelumnya tidak pernah dibahas.
3. Zelenskyy sebut Putin tidak menginginkan gencatan senjata

Pada hari yang sama, Zelenskyy mengungkapkan bahwa Putin sebenarnya tidak menginginkan gencatan senjata selama 30 hari. Namun, ia tidak berani mengatakannya secara langsung kepada Trump.
"Putin takut mengatakan secara langsung kepada Trump bahwa dia ingin melanjutkan perang ini dan ingin membunuh rakyat Ukraina. Mereka di Moskow menginginkan kondisi tertentu untuk gencatan senjata yang membuat lebih sulit atau menundanya," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent.
Respons Putin terhadap proposal gencatan senjata dianggap sebagai lanjutan manipulasi Rusia. Zelenskyy mengklaim, Putin sudah mempersiapkan penolakan proposal itu mulai sekarang.
Baca Juga: Rusia Ajukan Syarat ke AS untuk Hentikan Perang, Apa Isinya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar