Bikin Banjir, Dedi Mulyadi Tegas Minta Wisata Disney Land Puncak Ini Dibongkar Tanpa Ampun - merdeka
Bikin Banjir, Dedi Mulyadi Tegas Minta Wisata Disney Land Puncak Ini Dibongkar Tanpa Ampun - merdeka

Wisata ini belum lama ini dibuka. Hibisc Fantasy dikenal juga dengan nama Disney Land Puncak.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung bergerak cepat meninjau kawasan Puncak, Bogor yang beberapa waktu lalu dilanda banjir horor. Dedi menyoroti alih fungsi lahan yang memicu terjadinya banjir besar terjadi di Puncak, Cisarua, Bogor.
Salah satu kasus yang kini menjadi sorotan adalah pembangunan tempat wisata Hibish Fantasy oleh PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), yang ternyata hanya mengantongi izin untuk 4.800 meter persegi.
Wisata ini belum lama ini dibuka. Hibisc Fantasy dikenal juga dengan nama Disney Land Puncak.
Faktanya di lapangan, usaha milik BUMD Jabar itu menggunakan lahan seluas 15.000 meter persegi. Padahal, area tersebut sebelumnya merupakan kebun teh yang memiliki fungsi penting sebagai daerah resapan air.
Dedi langsung menginstruksikan pembongkaran tempat wisata tersebut. Pemerintah Kabupaten Bogor sebelumnya telah memerintahkan pembongkaran mandiri, namun hingga kini tidak ada tindakan dari pihak pengelola.
“Karena tidak dibongkar sendiri, maka saya perintahkan untuk dibongkar hari ini,” tegas Dedi Mulyadi.
Tidak Ada Ampun

Ia juga meminta dukungan dari Wakil Bupati dan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor untuk tindakan ini.Selain sebagai bentuk penegakan hukum, langkah ini juga merupakan upaya melindungi lingkungan.
Dedi Mulyadi menegaskan, tidak ada pihak yang kebal hukum, termasuk perusahaan daerah.
“Saya tidak segan-segan, meskipun ini merupakan proyek PT DPMD Provinsi Jawa Barat. Semua yang melanggar aturan harus ditindak,” ujarnya.
Bencana banjir dan longsor ini menjadi pengingat bahwa pelanggaran tata ruang bisa berdampak langsung pada keselamatan masyarakat. Jika pembukaan lahan ilegal terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kejadian serupa akan kembali terjadi dengan dampak yang lebih besar.

Editor Randy Ferdi Firdaus
Komentar
Posting Komentar