BMKG Prediksi Cuaca Pekan Depan Masih Ekstrem, Waspada Puting Beliung dan Petir - News Liputan6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3620465/original/087377600_1635841743-20211102-Waspada__Cuaca_Ekstrim_Ancam_Jabodetabek-1.jpg)
BMKG mengklarifikasi bahwa informasi yang dirilis tersebut merupakan prediksi cuaca, bukan peringatan cuaca, dan potensi cuaca ekstrem masih ada hingga April.
Diperbarui 08 Mar 2025, 10:16 WIBDiterbitkan 08 Mar 2025, 10:16 WIB
Pengendara terjebak banjir yang menggenangi jalan Bayangkara Pusdiklat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (2/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Meteorologi Publik dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani meluruskan, pihaknya belum memberi informasi peringatan dini cuaca ekstrem untuk tanggal 11 - 20 Maret 2025. Menurut dia, hal yang dimaksudkan dalam pemberitaan beberapa hari terakhir baru sebatas prediksi cuaca pada dasarian II bulan Maret.
"Tanggal 11-20 di bulan Maret, wilayah Jabodetabek bagian selatan (khususnya Bogor) masih memiliki potensi hujan dengan kategori menengah-tinggi. Namun demikian, cuaca ekstrem diperkirakan masih tetap berpotensi terjadi hingga April," kata Andri dalam pesan tertulis diterima, Sabtu (8/3/2025).
Andri menyebut, sebagian besar wilayah Indonesia pada bulan Maret-April akan mulai memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Seiring dengan transisi ini, potensi cuaca ekstrem diperkirakan mulai menurun secara bertahap.
"Pada periode peralihan atau pancaroba, masyarakat tetap perlu mewaspadai potensi cuaca sesaat yang kerap terjadi, seperti hujan lebat dalam durasi singkat," ungkap Andri.
Andri pun mencatat, hal lain yang juga perlu diwaspadai masyarakat adalah adanya angin kencang dan puting beliung, hujan es dan petir.
"Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena dapat membahayakan aktivitas di luar ruangan," wanti dia.
Andri memastikan, dalam antisipasi bencana hidrometeorologi, BMKG secara aktif memberikan peringatan dini cuaca kepada masyarakat dan kementerian atau lembaga terkait juga pemerintah daerah sebagai langkah antisipasi terhadap potensi hujan lebat di Jabodetabek.
Akan Terus Pantau Cuaca Secara Berkala
Selain itu, BMKG terus memantau dan memperbarui prakiraan cuaca secara berkala berdasarkan perkembangan terkini dinamika atmosfer.
Andri berharap, dengan pendekatan ini masyarakat dan pihak berwenang dapat merespon secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri atau mengurangi resiko korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
"Peringatan dini cuaca mulai diberikan sejak seminggu sebelum kejadian, hingga tiga jam sebelum kejadian. Media yang digunakan dalam mendesiminasikan informasi peringatan dini juga beragam, mulai dari sosial media, website resmi, aplikasi infoBMKG, whatsapp group dengan stakeholder dan media, hingga SMS Blast. Hal ini ditujukan agar informasi peringatan dini yang diberikan diterima dengan luas, baik oleh mitra BMKG maupun oleh masyarakat," dia menandasi.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4184513/original/094401600_1665147916-hujan_1.jpg)
Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar