Jabodetabek Dikepung Banjir, Berikut Tanggapan Gubernur Pramono Anung, Menko PMK hingga Kabasarnas - Halaman all - TribunNews

 Peristiwa,

Jabodetabek Dikepung Banjir, Berikut Tanggapan Gubernur Pramono Anung, Menko PMK hingga Kabasarnas - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah di Jabodetabek diterpa banjir, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu (2/3/2025) malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari.

Kemudian, meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di sejumlah wilayah. 

Tak hanya itu, Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor. 

Sementara itu, banjir merendam beberapa kecamatan di Bekasi, menyebabkan ribuan warga terdampak. 

Adapun untuk wilayah Jakarta, ada enam kecamatan terdampak banjir, yakni Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo. 

Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta turun ke lapangan melakukan asesmen dan kaji cepat. 

Dikutip dari TribunJakarta.com, organisasi kemanusiaan, Human Initiative juga telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air.

Kata Gubernur dan Wakil DKI Jakarta 

Merespons banjir di wilayah Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bakal melakukan sejumlah langkah antisipasi banjir, satu di antaranya membuat sumur resapan.

Sebelumnya, program pembuatan sumur resapan untuk menanggulangi banjir sempat masih dilakukan di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Baca juga: Ditarik Warga, Detik-detik Menegangkan Penyelamatan Sopir dan Mobil yang Terseret Banjir di Bekasi

Namun, menurut Pramono, kali ini, sumur resapan yang akan dibangun berbeda dengan era Anies.

“Untuk jangka panjang pengerukan dilakukan, sodetan dilanjutkan kembali, sumur resapan tidak lagi dibuat di jalan, tetapi di saluran-saluran air,” ucapnya saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

“Jadi hal-hal yang kita lakukan, kita lanjutkan yang baik-baik,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Pramono Anung mengaku, sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Melalui modifikasi cuaca ini, diharapkan bisa mengurangi intensitas hujan yang turun di Jakarta dan sekitarnya.

Sebab, lanjut Pram, banjir yang terjadi di Jakarta sekarang boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman.

Tak hanya itu, Pram mengaku bakal mengaktifkan Kampung Siaga Bencana.

“Kami sudah memutuskan untuk Kampung Siaga Bencana untuk diaktifkan. Kampung Siaga Bencana ini kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk membantu masyarakat yang terdampak,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan pihaknya sudah berusaha mengantisipasi banjir.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pengerukan sungai hingga menyiagakan pompa-pompa di wilayah rawan.

Namun, faktor cuaca disebut Doel masih menjadi tantangan utama dalam upaya penanganan banjir Jakarta.

“Kalau mengikuti 100 hari kerja kami, kami lakukan pengerukan sungai, pengerukan waduk-waduk. Cuma memang, masalah curah hujan, itu semua keputusan Tuhan,” ucapnya, Selasa.

Terkait penanggulangan banjir, Rano Karno bersama Pramono Anung sudah mengumpulkan jajarannya.

Baca juga: Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara

Rano Karno atau kerap dipanggil Si Doel ini, mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk serius dalam mengatasi masalah banjir.

Lebih lanjut Doel menyebut, Pemprov DKI Jakarta tak bisa sendirian dalam mengatasi masalah banjir.

Pasalnya, Jakarta memiliki keterbatasan anggaran, sehingga diperlukan campur tangan pemerintah pusat.

“Kita mampu, tapi tentu tidak akan kelar dalam satu tahun dengan anggaran terbatas. Nah, sekarang dengan bantuan program PSN, kita akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung,” ungkapnya. 

Diketahui, Rano Karno meninjau lokasi terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Wagub Rano sempat berkeliling lokasi banjir menggunakan perahu karet. Doel yang memakai rompi selam, terlihat duduk tenang di atas perahu sambil memantau lokasi banjir.

Kata Menko PMK

Dari sisi pemerintah, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, mengungkapkan evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.

Pratikno menjelaskan, pemerintah telah berkoordinasi memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin. 

"Tadi pagi, saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI, Basarnas, dan BMKG," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa.

"Yang kita tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat," lanjutnya. 

Oleh karena itu, Pratikno menyebut, evakuasi dikerahkan. 

"Tadi kita sudah koordinasi untuk evakuasi itu. Lokasi mana butuh bantuan apa. Kita sudah koordinasi," terangnya.

Kebutuhan para pengungsi pun juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan. 

Terkait pengungsi, pihaknya telat berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Selain itu, pemerintah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak yang bekerja sama dengan BMKG dan BNPB. 

"Kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca. karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu. Juga di hilirnya sendiri hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek."

"Makanya, ini harus dikurangi curah hujan. Curah hujannya dikurangi," kata Pratikno. 

Baca juga: Rangkuman Banjir Jabodetabek, Selasa 4 Maret: Eks Menteri Terdampak, Pengunjung Terperangkap di Mal

Basarnas Evakuasi Warga

Pihak Basarnas juga siaga melakukan evakuasi korban banjir di Jabodetabek. 

Kepala Basarnas (Kabasarnas), Marsekal Madya M Syafi'i, mengatakan pihaknya melakukan evakuasi berdasarkan permintaan ke call center.

"Dari kemarin mulai dari yang di Bogor kemudian Jakarta, kita sudah ada di beberapa titik."

"Kemudian siang ini juga ada di 9 titik yang sudah dilaksanakan evakuasi sesuai dengan call center yang diminta," katanya saat tiba Istana Kepresidenan, Selasa. 

"Jadi sebenarnya, kita melakukan tugas sesuai dengan permintaan," lanjut M Syafi'i.

M Syafi'i menyebut, Basarnas sifatnya hanya perbantuan dalam bencana banjir dan berada di bawah koordinasi BNPB.

Basarnas pun tetap terjun ke lapangan untuk bantu evakuasi korban banjir. 

"Kita mengerahkan mulai dari unsur kita menggunakan drone, juga dengan unsur-unsur yang ada didapat," jelas M Syafi'i.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Antisipasi Banjir, Pramono Anung Bakal Buat Sumur Resapan: Bukan di Jalan, Tapi di Sunga dan di WartaKotalive.com dengan judul Jabodetabek Dikepung Banjir, Menko PMK: Evakuasi, Makanan, Hingga Kesehatan Warga Jadi Prioritas

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci, WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita