Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya - detik - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya - detik

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional 

Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya

alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Sabtu, 22 Maret 2025 - 13:54 WIB

Jurnalis Gugat Pemerintahan...

Jurnalis gugat pemerintahan Presiden Donald Trump karena tiba-tiba tutup VoA dan merumahkan lebih dari 1.300 karyawannya. Foto/VoA

A A A

WASHINGTON 

- Jurnalis

Voice of America 

(

VoA 

) dan serikat pekerja mereka menggugat pemerintahan

 Presiden Donald Trump 

setelah media yang didanai pemerintah

 Amerika Serikat 

(AS) itu tiba-tiba ditutup.

Badan Media Global AS, penjabat direkturnya Victor Morales, dan Penasihat Khusus Kari Lake merumahkan lebih dari 1.300 karyawan VoA dan memotong dana untuk beberapa layanan berita pada Sabtu pekan lalu.

Tindakan tersebut melanggar Amandemen Pertama Konstitusi dan undang-undang yang digunakan Kongres untuk mengesahkan dan mendanai VoA, menurut pengaduan yang diajukan di pengadilan federal New York pada hari Jumat.

Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS

Pemotongan tersebut merupakan bagian dari dorongan besar-besaran oleh Presiden Donald Trump dan miliarder Elon Musk untuk mengecilkan pemerintah federal, yang menurut mereka membuang-buang uang pembayar pajak AS untuk tujuan yang tidak sejalan dengan kepentingan Amerika.

Gugatan tersebut meminta perintah pengadilan untuk membatalkan keputusan penutupan Badan Media Global AS, yang mendanai VoA dan outlet media lain seperti Radio Free EuropeRadio Liberty, dan Radio Free Asia.

Penutupan cepat itu akan membuat rezim otoriter di seluruh dunia semakin berani, menurut gugatan tersebut.

"Di banyak bagian dunia, sumber berita objektif yang krusial telah hilang, dan hanya media berita yang disponsori negara yang disensor yang tersisa untuk mengisi kekosongan tersebut," tulis para penggugat.

Menurut laporan Reuters, Sabtu (22/3/2025), Badan Media Global AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sejak didirikan untuk memerangi propaganda Nazi pada puncak Perang Dunia II, VoA tumbuh menjadi penyiar media internasional, yang beroperasi dalam lebih dari 40 bahasa secara daring, di radio dan televisi, menyebarkan narasi berita AS ke negara-negara yang tidak memiliki kebebasan pers.

VoA, Radio Free Europe, dan Radio Free Asia memiliki lebih dari 425 juta pendengar setiap minggu sebelum ditutup, menurut pengaduan tersebut.

(mas)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

Infografis

2 Alasan Buaya Hidup...

2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara

Israel akan Caplok Sebagian...

1 jam yang lalu

Houthi Gelar Serangan...

2 jam yang lalu

Direktur PLTN: Tak Ada...

3 jam yang lalu

Israel Gelar Serangan...

4 jam yang lalu

3 Alasan Ukraina Berencana...

5 jam yang lalu

20 Negara Paling Bahagia...

6 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages