Peristiwa
Mencekam, Pengunjung Ungkap Suasana Kebakaran Hotel Grand HAP Solo, Selamat Berkat Lampu Flash HP - Tribunsolo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Suasana kebakaran di Hotel Grand HAP Solo mencekam, Jumat (7/3/2025) malam.
Ini diungkap Reza Kurniawan (20) salah satu pengunjung hotel tersebut.
Dia menceritakan betapa mencekamnya suasana hotel saat itu.
Situasi tersebut membuatnya tambah khawatir karena ada sang nenek yang sudah berusia 90 tahun.
Reza menjelaskan bahwa kini keluarganya yakni ayah, ibu dan nenek harus dievakuasi ke rumah sakit akibat menjadi korban kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Hotel Grand HAP Solo, Kondisi Hotel yang Berlorong Bikin Asap Mengepul di Sejumlah Lantai
Reza menceritakan bahwa dirinya dan keluarganya sempat terjebak di lantai 8 hotel saat kepulan asap mulai memenuhi 4 lantai.
"Jam 19.15 WIB mulai bau asap, saya dan keluarga di lantai 8. Saya inisiatif buka jendela depan kamar yang menghadap jalan Slamet Riyadi sudah tidak kelihatan karena ketutup asap. Aku buka pintu kamar, lorong juga sudah penuh asap," terang Reza saat ditemui TribunSolo.com.
Melihat kondisi tersebut, Reza mengatakan dirinya langsung sigap untuk menyelamatkan sang nenek yang telah berusia 90 tahun.
"Aku langsung ambil kursi roda untuk menyelamatkan eyang, kami mau turun tapi lift mati, mau lewat tangga darurat nggak berani karena banyak asap," tambah dia.
Demi menyelamatkan keluarganya, Reza berinisiatif untuk membuka jendela dan berteriak meminta pertolongan.
"Kita akhirnya teriak dari samping dan nyalain flash hp," kata dia.
Baca juga: Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Hotel Grand HAP Solo: Api Berasal dari Bawah Kasur Kamar di Lantai 5
Beruntung, petugas pemadam kebakaran telah berada di lokasi dan dengan sigap melakukan evakuasi menggunakan tangga darurat.
"Kita dibantu damkar lewat tangga darurat. Eyang dan mamah dibawa ke kasih ibu dan terakhir papah," kata dia.
Reza juga menambahkan bahwa banyak penghuni hotel yang melakukan hal yang sama dengan berteriak melalui jendela kamar untuk bisa dievakuasi.
"Pas aku buka jendela semua sudah berteriak nomor kamarnya," urai dia.
Reza mengaku banyak penghuni hotel yang panik dan mengeluh hal serupa yakni sesak nafas karena kepulan asap.
"Panik, sesak nggak bisa napas karena isinya karet dan karpet kebakaran. Yang saya panik itu karena bareng eyang yang udah berusia 90 tahun," pungkasnya.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar