Waspada, Ini 5 Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor Saat Mudik Lebaran - medcom - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Waspada, Ini 5 Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor Saat Mudik Lebaran - medcom

Share This
Responsive Ads Here

 Tips

Waspada, Ini 5 Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor Saat Mudik Lebaran

qvOgwCDLuQ
Jakarta: 

Sebagian masyarakat masih mengunakan

sepeda motor 

sebagai sarana transportasi mudik lebaran 2025. Tentu saja perjalannya semakin menantang karena rasio

kecelakaan mudik 

dengan sepeda motor tergolong tinggi dan perlu dicermati dengan baik.

“Karena tahun lalu saat mudik 2024, kecelakaan terbanyak saat operasi ketupat, 75 persen adalah roda dua. Ini yang harus kita layani betul, tempat dari tempat harus kita kawal,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, dikutip dari Antara.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejahtera, Agus Sani, kemudian menyebutkan ada 5 penyebab utama kecelakaan sepeda motor selama perjalanan mudik lebaran.

1. Gagal Menjaga Jarak Aman

Saat mudik atau berkendara di jalan raya, banyak pengendara motor yang tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan beruntun.

“Kecepatan motor tinggi, tapi jaraknya dekat-dekat. Nah ini kadang dari depan saat ada tabrakan beruntung jangankan motor, mobil pun sering kejadian tabrakan beruntun. Karena apa? Karena mereka tidak menjaga jarak aman,” jelasnya.

 

Menurut Sani, jarak aman tidak diukur dengan meter, melainkan dengan waktu. “Ya berdasarkan kecepatan, jadi kalau misalnya jarak aman saya dengan kendaraan depan saya itu adalah 3 detik. Maka semakin tinggi kecepatan saya maka semakin jauh jarak aman saya dengan kendaraan depan,” ungkapnya.

2. Kelalaian terhadap Lalu Lintas di Depan

Kurangnya fokus saat berkendara juga menjadi penyebab kecelakaan. Banyak pengendara yang tidak memperhatikan kondisi lalu lintas di depannya, misalnya karena bermain ponsel atau melawan arus.

“Kelalaian terhadap lalu lintas dari depannya itu juga sering terjadi. Misalnya lagi berkendara sambil main handphone gitu ya, terus melawan arus ini sering terjadi dan mengakibatkan kecelakaan,” ujarnya.

3. Kelalaian Saat Berbelok

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pengendara adalah tidak menyalakan lampu sein saat berbelok. “Karena biasanya orang di jalanan merasa dia sudah terbiasa naik motor, untuk belok dia nggak perlu lagi nyalain sein, belok-belok aja gitu. Padahal sein itu penting untuk apa? Untuk menginformasikan kepada pengendara yang lain supaya mereka paham kita mau arahnya ke mana gitu,” pungkasnya.

Selain itu, banyak pengendara yang salah menggunakan lampu sein, misalnya menyalakan sein kanan tetapi belok ke kiri atau menyalakan sein tanpa benar-benar berbelok.


   

4. Melampaui Batas Kecepatan

Banyak pengendara motor yang mengabaikan batas kecepatan, terutama mereka yang menggunakan motor berkapasitas mesin besar.

“Ini juga sering apalagi teman-teman yang menggunakan motor di atas 250 cc, saat naik motor gak mungkin sesuai dengan aturan lalu lintas Indonesia. Sesuai aturan Indonesia itu kan sebenarnya batas maksimal kecepatan di perkotaan Itu 50 km/jam, tapi kenyataan di lapangan bagaimana? Jarang ada naik motor 250 cc terus jalannya santai,” katanya.

Menurut Sani, penegakan aturan terkait batas kecepatan masih jarang dilakukan oleh pihak kepolisian. “Yang paling kelihatan adalah tidak menggunakan helm. Tapi soal batas kecepatan banyak yang memicu motornya sampai 100 km/jam. Ini kan sudah sangat bahaya, karena kecelakaan itu kan tidak melibatkan dirinya sendiri, tapi melibatkan orang lain juga,” kata Sani.

5. Pelanggaran Marka Jalan

Banyak pengendara yang bisa mengendarai motor dengan baik tetapi tidak memahami marka jalan. Hal ini sering kali menjadi penyebab kecelakaan.

“Nah kemudian yang terakhir itu pelanggaran terhadap marka jalan. Biasanya marka jalan ini banyak pengendara yang bisa naik motor, bahkan dari awal dia belajar motor dia mampu secara skill-nya oke gitu ya. Tapi dia enggak paham marka jalan karena ketika bisa bawa motor, semuanya otodidak tidak ada yang melewati kursus,” ujarnya.

Kurangnya pemahaman tentang marka jalan menyebabkan banyak pengendara yang tidak tahu fungsi atau artinya. “Yang dia tahu skill-nya yang penting Oke gitu. Tapi markanya dia nggak paham, nah ini yang sering mengakibatkan kecelakaan,” tuntasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(UDA)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages