KPAI Sebut Pemangkasan Anggaran Berdampak pada Minimnya Fasilitas Ramah Anak Saat Mudik | tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menemukan pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga berdampak pada minimnya fasilitas ramah anak di tempat-tempat publik saat mudik. Komisi tersebut melakukan pemantauan mudik ramah anak di beberapa lokasi menjelang hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025.
“Adanya efisiensi anggaran berdampak pada penyiapan sumber daya manusia dan fasilitas pojok ramah anak yang belum terfasilitasi di terminal, stasiun, dan posko mudik,” kata KPAI dalam keterangannya pada Kamis, 27 Maret 2025.
Lokasi-lokasi yang dipantau oleh KPAI adalah berbagai titik keberangkatan dan kedatangan pemudik Lebaran. Adapun lokasi-lokasi tersebut adalah Stasiun Kerata Api Gambir dan Senen, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Jati Jajar Kota Depok, Stasiun Kereta Api Tugu Kota Yogyakarta, dan Terminal Giwangan Yogyakarta.
KPAI juga melakukan pengawasan di Posko Mudik Lebaran Jembatan Timbang Yogyakarta – Solo, Rest Area Tol Palimanan, Mudik Gratis di Kramat Raya 164, Mudik Gratis di Gelora Bung Karno, serta Mudik Gratis Ramah Anak dan Disabilitas di Menteng 62 Jakarta.
Dari pengawasannya, KPAI menemukan beberapa stasiun dan terminal belum memiliki ruang laktasi, fasilitas kesehatan, dan pojok ramah anak yang mudah dijangkau oleh ibu dan anak. Selain itu, papan pengumuman dengan informasi mudik ramah anak juga belum banyak ditemukan di stasiun, terminal, maupun posko mudik. Terlebih lagi, KPAI juga memantau masih ada terminal yang belum bebas dari paparan asap rokok.
Komisioner KPAI Dyah Puspitarini, yang memantau dari Yogyakarta menemukan masih banyak kekurangan fasilitas ramah anak di Terminal Giwangan dan rest area Jembatan Timbang antara Yogyakarta dan Solo. Ia juga melakukan pemantauan di Stasiun Kereta Api Tugu Kota Yogyakarta.
Di Stasiun Tugu, katanya, Dyah memberi masukan terkait jauhnya jarak antara ruang laktasi dengan ruang tunggu. Selain itu, ia juga mencatat tidak adanya pojok ramah anak di Stasiun Tugu, begitu juga di Terminal Giwangan. Tak ditemukan pula papan informasi tentang mudik ramah anak baik di stasiun maupun terminal.
“Kami juga mendapati temuan bahwa dampak efisiensi ini terasa, seperti halnya (kurangnya) SDM, kemudian juga fasilitas di posko mudik tidak seperti tahun lalu,” kata Dyah saat konferensi pers mudik ramah anak, Kamis.
Sementara itu, di Jakarta, Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menemukan dampak pemangkasan anggaran tidak terlalu terasa. Pantauannya di Stasiun Kerata Api Gambir dan Senen menemukan fasilitas ramah anak berjalan dengan efektif.
“Di beberapa kota besar terutama di Jakarta, kami melihat berbagai sarana tidak terlalu berdampak dari efisiensi,” ujarnya. “Pojok ramah anak itu terawat dan sangat efektif. Saya melihat beberapa titik yang sangat dioptimalkan karena begitu tingginya arus mudik hari ini.”
Meski demikian, Ai menyayangkan tidak adanya posko tersendiri khusus pengaduan jika terjadi kekerasan di stasiun. Ia menemukan, para penumpang hanya dapat mengadukan kekerasan ke posko yang juga menerima aduan lain, seperti anak terpisah atau barang hilang.
Pilihan Editor: Aturan Perlindungan Anak di Ranah Digital Masuki Tahap Final
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar