Rabu
13Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim Telepon Prabowo hingga Bongbong Marcos, Bahas Tarif Trump - inews

1 min read

 

Anwar Ibrahim Telepon Prabowo hingga Bongbong Marcos, Bahas Tarif Trump - Bagian All

Anwar Ibrahim Telepon Prabowo hingga Bongbong Marcos, Bahas Tarif Trump - inews | OPSIIN-1

Anwar Ibrahim Telepon Prabowo hingga Bongbong Marcos, Bahas Tarif Trump - inews | OPSIIN-2

8 Relawan Lembaga Kemanusiaan Malaysia Gugur Dibom Israel, PM Anwar Ibrahim Murka - inewsBaca juga 8 Relawan Lembaga Kemanusiaan Malaysia Gugur Dibom Israel, PM Anwar Ibrahim Murka - inews

JAKARTA, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menelepon empat pemimpin negara Asia Tenggara. Mereka adalah Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (Bongbong Marcos) dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

Mereka turut membahas soal kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Anwar Ibrahim Langsung Temui Prabowo Usai Mendarat di RI: Sahabat Sejati Saya - detikBaca juga Anwar Ibrahim Langsung Temui Prabowo Usai Mendarat di RI: Sahabat Sejati Saya - detik

"Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura, untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS)," ujar Anwar lewat akun Instagram @anwaribrahim_my, dikutip Sabtu (5/4/2025).

Anwar mengatakan, pertemuan menteri-menteri ekonomi ASEAN akan digelar pada pekan depan untuk menindaklanjuti kebijakan tarif AS ini.

"Insyaallah, pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota," ujar Anwar.

Seperti diketahui, produk Indonesia turut dikenakan tarif masuk sebesar 32 persen. 

Sementara itu Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen dan Thailand 36 persen.

Komentar
Additional JS