Deretan Fakta Remaja yang Rumahnya Digusur Malah Ribut Soal Wisuda ke Dedi Mulyadi: Dapat Uang Rp10 Juta
- YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL





Bekasi, VIVA – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video viral seorang remaja perempuan yang bersitegang dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Remaja itu diketahui mempermasalahkan soal larangan wisuda untuk siswa sekolah yang tengah diterapkan.
Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Senin, 28 April 2025, berikut deretan remaja yang rumahnya digusur malah ribut soal wisuda ke Dedi Mulyadi, salah satunya dapat uang Rp10 juta.
Rumah Sudah Digusur, Remaja Ini Ngotot ke Dedi Mulyadi untuk Wisuda Diadakan
- Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel
1. Awal Mula Viral
Awal mula remaja tersebut viral lantaran ia bertemu dengan Dedi Mulyadi langsung di sebuah acara yang dibagikan oleh kanal YouTube 'Kang Dedi Mulyadi Channel' pada Sabtu, 26 April 2025. Dalam acara tersebut, seorang remaja perempuan lulusan SMA mengkritik kebijakan Dedi yang melarang acara perpisahan sekolah dan study tour.
Pada momen itu, Dedi lalu meminta pendapatnya soal larangan perpisahan dan study tour di sekolah-sekolah Jawa Barat. Dengan percaya diri, remaja itu menyampaikan bahwa perpisahan sekolah bukan sekadar soal biaya, melainkan soal momen kebersamaan dengan teman-teman.
"Kalau nggak ada perpisahan, kita nggak bisa kumpul bareng, interaktif sama teman-teman, Pak," kata remaja tersebut.
2. Perdebatan Sengit
Mendengar jawaban seperti itu, Dedi Mulyadi pun menyampaikan wisuda di tingkat TK, SMP, hingga SMA tidak perlu dan membebani rakyat kecil. Ia berpendapat bahwa wisuda seringkali hanya membebani orang tua secara finansial tanpa makna substansial.
“Di negara mana yang TK ada wisuda, SMP ada wisuda, SMA ada wisuda di negara mana tuh? Hanya di Indonesia,” ujar Dedi Mulyadi.
“Rakyat miskin, gak punya rumah lagi. Rumahnya di bantaran kali lagi. Tapi sekolahnya mau gaya-gayaan mau ada wisuda,” tambahnya.
Mendengar hal itu, Aura Cinta terlihat tampak dengan berani mengungkapkan pendapatnya, mempertanyakan pandangan Dedi tentang pelarangan acara wisuda.
"Ini bukan soal biaya atau kemewahan, ini soal penghargaan terhadap apa yang telah kami capai bersama sebagai simbol kebersamaan yang tak bisa diulang," jawab remaja perempuan itu.
3. Sosok Remaja Perempuan
Sosok Aura Cinta, Remaja yang Rumah Digusur Malah Ribut Soal Wisuda
- Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel
Menurut informasi yang beredar, sosok remaja tersebut adalah Aura Cinta. Ia merupakan lulusan SMA Negeri 1 Cikarang Utara. Ia dan keluarganya menjadi salah satu korban penggusuran di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Orang tua Aura Cinta diketahui ibunya hanya ibu rumah tangga biasa sementara bapaknya sebagai wiraswasta, dagang. Ia mengaku bahwa keluarganya masih membutuhkan bantuan uang, setelah rumahnya digusur.
4. Dedi Mulyadi Tetap dengan Keputusannya
Dedi Mulyadi menyampaikan tetap kukuh mempertahankan keputusannya. Menurutnya, kenangan sekolah tidak hanya tercipta lewat satu acara perpisahan, melainkan selama bertahun-tahun proses belajar.
"Kenangan itu bukan pada saat perpisahan. Kenangan indah itu saat belajar tiga tahun," tegas Dedi.
Dedi juga menyinggung soal prioritas kritik. Ia mengingatkan bahwa lebih penting mengkritik kebijakan yang benar-benar memberatkan ekonomi rakyat, bukan sekadar soal seremonial.
"Banyak rakyat miskin, nggak punya rumah lagi, rumahnya di bantaran kali, tapi sekolahnya gaya-gayaan ada wisuda," sindir Dedi.
5. Tidak Cuma Sekali Mengkritik
Aura Cinta Kritik Kebijakan Penggusuran Rumah Liar di Pinggiran Sungai
- TikTOk @iam_auracinta
Menariknya, remaja tersebut sebelumnya sempat viral karena mengkritik penggusuran rumahnya di bantaran sungai lewat media sosial. Ia meluapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait penggusuran rumah-rumah warga yang berada di lahan aliran sungai Bekasi.
Dengan nada getir namun lantang, ia menyuarakan jeritan hati sebagai rakyat yang terdampak proyek penertiban itu. Ia juga menyinggung beberapa kebijakan Dedi Mulyadi mulai dari melarang siswa membawa motor, hingga larangan wisuda.
"Lucu ya, katanya pembangunan tapi yang dikorbankan rakyat kecil. Proyek-proyek besar terus diluncurin, mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda bahkan bendungan yang bikin warga terusir dari rumahnya,” ucap Aura Cinta.
6. Dapat Uang Rp10 Juta
Dalam pernyataannya usai kejadian, Dedi Mulyadi mengimbau para warga terdampak untuk tetap fokus membangun masa depan. Bahkan ia memberikan bantuan berupa uang untuk korban yang rumahnya digusur, salah satunya keluarga Aura Cinta.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
- Cepi Kurnia/tvone
"Tinggal aja di bantaran sungai, tapi gaya hidup begini (tinggi) ini kan harus diubah rakyatnya. Sekarang teriak-teriak minta penggantian, saya kalau tega-tegaan saya layak ganti gak ? tanah tanah negara, kebutuhan untuk rakyat, proyek kabupaten (Bekasi), terus kemudian saya ngapain ngeluarin uang Rp 10 juta buat ibu, udah kasihin orang miskin aja yang lain," pungkas Dedi Mulyadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar