Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Donald Trump LPG Tarif Impor

    Imbas Tarif Impor Trump, Indonesia Buka Opsi Genjot Impor LPG dari AS - Beritasatu

    2 min read

     

    Imbas Tarif Impor Trump, Indonesia Buka Opsi Genjot Impor LPG dari AS

    Rabu, 9 April 2025 | 14:12 WIB
    BI
    IC

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Beritasatu.com/Bambang Ismoyo)

    Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mewacanakan Indonesia dapat meningkatkan impor liquefied petroleum gas (LPG) dari Amerika Serikat merespons tarif impor Presiden Donald Trump. 

    Hal ini akan dilakukan agar neraca perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia defisitnya tidak terlampau jauh. 

    Saat ini Indonesia tengah mendorong kinerja impor dari Amerika Serikat (AS) sebagai upaya dalam melakukan negosiasi tarif impor atau resiprokal AS kepada Indonesia yang dipatok senilai 32%.

    BACA JUGA

    Respons Pemerintah Hadapi Tarif Impor AS Dinilai Strategis dan Adaptif

    ADVERTISEMENT

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam. Adapun, nilai surplus tersebut di kisaran angka 14 miliar dolar AS. Oleh karenanya, Pemerintah tengah menyusun berbagai langkah agar gap neraca dagang dengan AS tak terlampau jauh. 

    "Akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis terkait dengan kondisi surplus nilai neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika yang kurang lebih sekitar 14 sampai 15 miliar dolar AS," ungkap Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025). 

    Ia melanjutkan, pihaknya beserta jajaran tengah melihat potensi apa saja yang kiranya dapat diimpor dari AS, khususnya komoditas sektor ESDM. Salah satunya yang paling besar kemungkinan impornya ditingkatkan adalah komoditas LPG. 

    BACA JUGA

    Negosiasi Tarif Impor Trump, Pemerintah Genjot Impor Komoditas dari AS

    Diketahui, kebutuhan LPG di dalam negeri masih sangat besar. Mengingat, produksi di dalam negeri jumlahnya masih tak sanggup untuk memenuhi konsumsi. Adapun, 54 % kebutuhan LPG di Indonesia berasal dari Amerika Serikat sehingga ke depannya, angka tersebut akan diperbesar porsinya.

    Selain LPG, Indonesia akan melihat potensi komoditas ESDM lainnya, yakni seperti minyak mentah. 

    "Kita diperintahkan oleh presiden untuk melihat potensi-potensi yang bisa kita beli barang dari Amerika. Khususnya sektor ESDM memang 54% impor LPG dari Amerika. Kita tahu impor minyak kita kan cukup besar. Nah ini yang kami lagi meng-exercise untuk kemudian dijadikan sebagai salah satu komoditas yang bisa kita beli," ujar Bahlil menyikapi tarif impor Trump.

    Komentar
    Additional JS