Intelijen Ukraina Akui Tentara Korea Utara Berbahaya, Telah Menguasai Taktik Perang Modern - Kompas TV - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Intelijen Ukraina Akui Tentara Korea Utara Berbahaya, Telah Menguasai Taktik Perang Modern - Kompas TV

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina, 

Intelijen Ukraina Akui Tentara Korea Utara Berbahaya, Telah Menguasai Taktik Perang Modern

Kompas.tv - 19 April 2025, 15:04 WIB

20241030102131
Tentara Korea Utara berbaris dalam parade untuk memperingati hari jadi Korea Utara ke-70 di Pyongyang, 9 September 2018. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

KYIV, KOMPAS.TV - Intelijen Ukraina mengakui bahwa tentara Korea Utara telah semakin berbahaya.

Bahkan ia menegaskan pasukan Kim Jong-un yang berperang bersama Rusia melawan Ukraina di Kursk, telah menguasai taktik perang modern.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina Andrii Cherniak, Kamis (17/4/2025).

Ia mengatakan bahwa kemampuan tersebut telah dimiliki oleh tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Kursk.

Ukraina telah menguasai sejumlah wilayah di Kursk usai melakukan serangan lintas perbatasan pada Agustus lalu.

Cherniak mengungkapkan korban tewas dari tentara Korea Utara telah meningkat mencapai 5.000 orang.

Namun, sekitar 6.000 tentara Korea Utara  telah siap untuk berperang di Kursk.

Ia mencatat sebelumnya tentara Korea Utara melakukan serangan berskala besar.

Namun, kemudian dengan cepat dikalahkan oleh artileri dan drone Ukraina.

Cherniak kini melihat bahwa tentara Korea Utara telah mengubah taktiknya, dan mereka bergerak dalam kelompok satu hingga dua orang.

“Sayangnya, kita bisa membicarakan tentang evolusi, mengenai kesuksesan latihan militer Korea Utara,” ucapnya dikutip dari NHK.

Ia mengatakan tentara Korea Utara telah berlatih taktik menggunakan drone, dan perang elektronik,

Cherniak menambahkan bahwa kini pasukan Kim Jong-u itu telah menguasai persenjataan dan taktik yang digunakan Rusia.

Ia mencatat kemungkinan adanya halangan bahasa antara tentara Korea Utara dan Rusia.

Tetapi ia mengatakan pandangannya bahwa tentara Korea Utara telah melaksanakan tugasnya sebagai unit penyerangan.

Bahkan mereka mampu melakukannya tanpa berkomunikasi dengan militer Rusia.

Cherniak mengungkapkan secara spesifik tentara Korea Utara menerima beberapa komando atau instruksi untuk mencapai garis depan, dan terus bergerak maju.

Ia menambahkan ketika mereka menyelesaikan tugasnya, tentara Korea Utara bertahan di sana tanpa komunikasi konstan dengan piha Rusia.

Cherniak mengatakan bahwa militer Rusia mulai berpikir untuk menyerang Sumy di Kharkiv, dan tak menepis kemungkinan tentara Korea Utara terlibat di dalamnya.

Sang pejabat juga mencatat setengah dari peluru yang digunakan Rusia dibuat oleh Korea Utara, yang menurutnya juga memasok rudal ke Rusia.

Cherniak akhirnya mengungkapkan bahwa tentara Korea Utara di Kursk akan membawa pulang taktik perang modern tersebut, dan mengajarinya ke tentara lainnya di negara tertutup tersebut.

opini-gate
Kompas.tv - 19 April 2025, 15:04 WIB
20241030102131
Tentara Korea Utara berbaris dalam parade untuk memperingati hari jadi Korea Utara ke-70 di Pyongyang, 9 September 2018. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

“Sayangnya, kita bisa membicarakan tentang evolusi, mengenai kesuksesan latihan militer Korea Utara,” ucapnya dikutip dari NHK.

Ia mengatakan tentara Korea Utara telah berlatih taktik menggunakan drone, dan perang elektronik,

Cherniak menambahkan bahwa kini pasukan Kim Jong-u itu telah menguasai persenjataan dan taktik yang digunakan Rusia.

Ia mencatat kemungkinan adanya halangan bahasa antara tentara Korea Utara dan Rusia.

Tetapi ia mengatakan pandangannya bahwa tentara Korea Utara telah melaksanakan tugasnya sebagai unit penyerangan.

Bahkan mereka mampu melakukannya tanpa berkomunikasi dengan militer Rusia.

Cherniak mengungkapkan secara spesifik tentara Korea Utara menerima beberapa komando atau instruksi untuk mencapai garis depan, dan terus bergerak maju.

Ia menambahkan ketika mereka menyelesaikan tugasnya, tentara Korea Utara bertahan di sana tanpa komunikasi konstan dengan piha Rusia.

Cherniak mengatakan bahwa militer Rusia mulai berpikir untuk menyerang Sumy di Kharkiv, dan tak menepis kemungkinan tentara Korea Utara terlibat di dalamnya.

Sang pejabat juga mencatat setengah dari peluru yang digunakan Rusia dibuat oleh Korea Utara, yang menurutnya juga memasok rudal ke Rusia.

Cherniak akhirnya mengungkapkan bahwa tentara Korea Utara di Kursk akan membawa pulang taktik perang modern tersebut, dan mengajarinya ke tentara lainnya di negara tertutup tersebut.

opini-gate
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages