Dunia Internasional, Timur tengah
Israel Kembali Bombardir Gaza, Lebih dari 50 Ribu Meninggal Sejak Oktober 2023

Jakarta, NU Online
Israel kembali membombardir Gaza, Palestina pada beberapa hari terakhir. Dalam video yang beredar, tampak bukan saja ledakan bangunan, tetapi jenazah manusia pun beterbangan akibat serangan tersebut.
Tak pelak, puluhan orang dilaporkan meninggal akibat serangan brutal tersebut. Per hari ini, Sabtu (5/4/2025), tercatat setidaknya 50.669 yang meninggal dan 115.225 orang lainnya mengalami luka-luka. Hal ini berdasarkan laporan WAFA pada Sabtu (5/4/2025).
Diketahui, setidaknya 27 orang meninggal, termasuk anak-anak di dalamnya, dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka pada Kamis (3/4/2025). Hal itu akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah bagi pengungsi di al-Tuffah, timur laut Gaza. Koresponden WAFA menyebut agresi itu menyerang Sekolah Al-Arqam dengan tiga misil.
Sementara itu, sumber kesehatan mengonfirmasi ada 75 orang yang meninggal pada hari tersebut di Jalur Gaza. Termasuk di dalamnya, terdapat seorang yang meninggal akibat serangan yang menarget sekelompok orang di Rafah, selatan Gaza.
Al Jazeera melaporkan terdapat setidaknya 33 anak meninggal akibat serangan Israel yang menargetkan sekolah bagi para pengungsi itu. "Anak-anak dibunuh dengan kejam," tulis Al Jazeera sebagaimana dikutip pada Sabtu (5/4/2025).
Bahkan, serangan tersebut tidak hanya mengakibatkan meninggalnya warga sipil, tetapi juga para pekerja medis dan pekerja darurat di Gaza. Hal ini sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.
Israel juga menyerang Gaza pada Sabtu (5/4/2025) dengan menargetkan Beit Hanoun, utara Jalur Gaza. WAFA melaporkan setidaknya, ada enam orang meninggal dan sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
WAFA juga melaporkan bahwa ibuan korban dikhawatirkan masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur lebur akibat serangan Israel. Mereka tidak dapat dijangkau oleh tim darurat dan pertahanan sipil yang bertugas di sana.
Serangan genosida Israel masih terus berlanjut tanpa henti, meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera. Pun arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak dilakukannya tindakan pencegahan genosida serta perbaikan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza juga tidak diindahkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar