Dunia Internasional
Istana Tak Masalah Turki Tolak Rencana Evakuasi Pengungsi Gaza ke Indonesia

Jakarta, VIVA – Pihak Istana Negara mengaku tak masalah soal penolakan Turki terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi pengungsi Gaza ke Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi menegaskan Indonesia bakal tetap melanjutkan rencana tersebut meski ada penolakan dari negara lain.
Pemerintah Turki dan Kerajaan Arab Saudi menolak rencana Presiden Prabowo mengevakuasi warga Gaza korban serangan Israel ke Indonesia. Penolakan itu setelah Prabowo melawat ke Turki dan negara-negara Timur Tengah untuk meminta restu. Kendati Arab Saudi bukan salah satu yang dikunjungi, namun pemerintah Arab Saudi menolak rencana tersebut.
“Karena semangatnya kan memang kita mau membantu. Bahwa ada negara yang belum setuju enggak masalah juga. Makanya Bapak Presiden tidak gegabah juga dalam memberikan penawaran,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip Selasa, 22 April 2025.
Juru bicara Istana Kepresidenan ini menjelaskan, secara teknis evakuasi tersebut tidak mudah. Sehingga, kata dia, Indonesia perlu mendapat persetujuan dari negara-negara lain apabila rencana ini diterima.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan negara-negara lain agar rencana ini bisa berjalan dengan baik.
"Tapi tentunya secara teknis, kemarin kan beliau melakukan lawatan ke Timur Tengah itu juga dalam rangka mendiskusikan hal-hal tersebut dan apakah kemudian itu tawaran itu dianggap perlu disetujui, kemudian secara teknis seperti apa, kan tidak mudah," tuturnya.
Diketahui, Pemerintah Turki menolak usulan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana evakuasi warga Gaza Palestina ke Indonesia. Alasannya, warga Gaza tak boleh meninggalkan tanah air mereka.
Penolakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dalam pertemuan Kelompok Kontak Gaza di Antalya, Turki Selatan, Sabtu 12 April 2025.
"Kami menolak rencana apa pun yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka," kata Fidan dalam konferensi pers di Timur Tengah, seperti dilansir dari Anadolu, pada Minggu, 13 April 2025.
Fidan mengatakan dalam prioritas utama saat ini bukanlah evakuasi. Namun, melainkan mendesak gencatan senjata permanen dan memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka sendiri.
Ia mengatakan kekerasan Israel yang berlangsung selama puluhan tahun belum berhasil mematahkan perjuangan rakyat Palestina. Menurut dia, rakyat Palestina tak akan menyerah melawan Israel.
"Rakyat Palestina tidak meninggalkan tanah air mereka. Mereka tidak menyerah pada perjuangan mereka. Kami yakin bahwa warga Palestina suatu hari nanti akan hidup dalam kedamaian dan keamanan di bawah atap negara mereka sendiri," lanjut Fidan.

Indomobil Group Menunggu aturan Insentif Soal Rencana Presiden Prabowo Longgarkan TKDN
Indomobil Group yang menaungi banyak brand mobil di Indonesia menanggapi rencana Presiden Prabowo membuat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih fleksibel, salah satu
VIVA.co.id
25 April 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar