Karhutla Fun Run, Upaya Kolektif Mencegah Kebakaran Lahan Riau Sejak Dini
Belasan ribu peserta Karhutla Fun Run 2025 tumpah ruah ke jalan mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan dari kebakaran lahan.
Advertisement
Liputan6.com, Pekanbaru - Polda Riau beserta jajaran Polres di 12 kabupaten dan kota serentak menggelar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Fun Run. Tujuannya membangun kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan di Bumi Lancang Kuning, khususnya dalam pencegahan serta penanganan Karhutla.
Karhutla Fun Run 2025 mengusung filosofi "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah" yang selalu digaungkan Kapolda Riau Inspektur Jenderal Herry Heryawan SIK. Di Pekanbaru, gelaran olahraga dipadu edukasi dan kampanye lingkungan ini dipusatkan di Jalan Gajah Mada.
Advertisement
Ribuan peserta di Pekanbaru tumpah ruah mengikuti lintasan yang dipersiapkan panitia. Belasan ribu peserta juga dilaporkan memadati belasan titik jalan di berbagai kabupaten serta kota di Riau pada Minggu pagi, 13 April 2025.
Irjen Herry menjelaskan, sinergi lintas sektoral dalam membangun kesadaran kolektif terhadap bahaya Karhutla sangat dibutuhkan. Seluruh lapisan diharapkan aktif mencegah dan menyampaikan pesan menjaga hutan serta lahan sebagai aset berharga daerah.
"Fun Run ini sebagai salah satu jalan memperkuat pendekatan humanis dan edukatif dalam penanganan Karhutla Riau, ini juga menjadi sarana membangun sinergi antara TNI-Polri, pemerintah, Manggala Agni, komunitas, dunia usaha, serta kalangan pelajar dan mahasiswa," kata Herry.
Herry menjelaskan, filosofi Melindungi Tuah, Menjaga Marwah menekankan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bentuk menjaga keberkahan alam Riau. Riau dikenal dengan hutan, gambut, dan keanekaragaman hayatinya (tuah), dan menjaga kehormatan serta identitas masyarakat (marwah).
"Ini menjadi pijakan moral bahwa Karhutla bukan hanya ancaman ekologis, tetapi juga kerusakan terhadap marwah dan martabat daerah di mata bangsa dan dunia," katanya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Bagikan Pohong Durian
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5186017/original/098329700_1744533364-IMG_20250413_151600.jpg)

Menurut Herry, Fun Run Karhutla lebih dari sekadar acara lari bersama tapi sebagai budaya early warning dalam mendeteksi dan melaporkan potensi Karhutla sejak dini.
Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharap menumbuhkan budaya sadar dan cinta lingkungan, serta membangun pola pikir bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga alam.
"Masyarakat Riau diharapkan tidak hanya menjadi objek penanganan Karhutla, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk mewujudkan Provinsi Riau yang bebas Karhutla secara berkelanjutan," sebut Herry.
Di Kabupaten Pelalawan, kegiatan Fun Run Karhutla dipusatkan di lapangan kreatif Pangkalan Kerinci depan kantor Bupati Pelalawan. Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri SIK bersama Bupati Pelalawan H Zukri melepas ribuan peserta.
"Melalui Karhutla Fun Run kami ingin mengajak masyarakat ikut ambil bagian dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya Karhutla," kata Afrizal.
Menurut Afrizal, penanganan Karhutla merupakan tanggung jawab bersama sehingga seluruh lapisan masyarakat diharap memiliki komitmen tanggung jawab mencegahnya.
"Mari jadi agen perubahan pencegahan Karhutla," tegas mantan Kapolres Intan Jaya, Papua.
Dalam kegiatan ini, Afrizal membagikan 1.000 pohon durian kepada peserta. Panitia juga menyiapkan berbagai door prize menarik seperti 2 unit sepeda motor, 5 sepeda listrik, sepeda dayung, kulkas, tv dan hadiah hiburan lainnya.
Advertisement
Apresiasi Gubernur
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5186018/original/014000500_1744533365-IMG_20250413_151712.jpg)
Di sisi lain, Gubernur Riau Abdul Wahid berterima kasih dan mengapresiasi antusias masyarakat Riau mengikuti Karhutla Fun Run. Kegiatan kolaborasi dengan Polda Riau itu dinilai sukses menyedot perhatian masyarakat.
"Karhutla bukan hanya soal api dan lahan terbakar, tapi menyangkut masa depan anak-anak kita, kesehatan, lingkungan, hingga citra daerah di mata nasional dan internasional, " ujar Wahid.
Kegiatan ini juga dirancang inklusif, melibatkan pelajar dan mahasiswa, komunitas lari, instansi pemerintah, swasta dan seluruh lapisan masyarakat.
"Harapannya, masyarakat dapat semakin sadar, tanggap, dan terlibat aktif dalam pencegahan Karhutla sejak dini," kata Wahid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar