Kena Tarif Impor 32%, Indonesia Terus Berkomunikasi Intensif dan Melobi Amerika Serikat | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Kena Tarif Impor 32%, Indonesia Terus Berkomunikasi Intensif dan Melobi Amerika Serikat | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 

Kena Tarif Impor 32%, Indonesia Terus Berkomunikasi Intensif dan Melobi Amerika Serikat | Halaman Lengkap

kena-tarif-impor-32-indonesia-terus-berkomunikasi-intensif-dan-melobi-amerika-serikat-hkv
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Kamis, 03 April 2025 - 22:23 WIB

Kena Tarif Impor 32%,...

Menko Airlangga mengungkapkan sejak awal tahun ini, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan negosiasi dengan Pemerintah AS. Foto/Dok

A A A

JAKARTA 

- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan sejak awal tahun ini, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan

tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) 

dan melakukan negosiasi dengan

Pemerintah AS 

.


Sejumlah Menteri Ekonomi Mulai Bahas Kebijakan Tarif Trump ke Indonesia Sebesar 32 Persen

Tim lintas Kementerian dan Lembaga (K/L), perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.

"Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS," ungkap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto .

Daftar 75 Negara yang Kena Tarif Impor Trump: Indonesia 32%, Vietnam 46%

Pada tanggal 2 April 2025, Presiden AS, Donald Trump secara resmi telah mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32% dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini. Tarif resiprokal AS ini akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.

Sebagai bagian dari negosiasi, Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS, terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative.

"Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan deregulasi yaitu penyederhaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Measures (NTMs)," beber Airlangga.

Hal ini juga sejalan dalam upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan menarik investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Langkah kebijakan strategis lainnya akan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki iklim investasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja yang luas.

Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS.

Pengenaan tarif resiprokal AS ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS. Selama ini produk ekspor utama Indonesia di pasar AS antara lain adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.

"Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia," ungkap Menko.

Sekilas Tarif Trump terhadap China, Uni Eropa, dan Puluhan Negara Lainnya

Pemerintah Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) di tengah gejolak pasar keuangan global paska pengumuman tarif resiprokal AS. Bersama Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia juga terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memastikan likuiditas valas tetap terjaga agar tetap mendukung kebutuhan pelaku dunia usaha serta memelihara stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

(akr)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

10 Makanan Khas Lebaran...

10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat

Kena Tarif Impor 32%,...

1 jam yang lalu

5 Ruas Tol Trans Sumatera...

1 jam yang lalu

Tarif Trump 32 Persen...

2 jam yang lalu

Kena Tarif Impor Trump...

2 jam yang lalu

Trump Tampar RI dengan...

3 jam yang lalu

Daftar 75 Negara yang...

3 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages