Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah | Sindo news - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah | Sindo news

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional 

Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah | Halaman Lengkap

media-as-sebut-kyiv-sebagai-wilayah-rusia-ukraina-marah-ant
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 21 April 2025 - 08:49 WIB

Media AS Sebut Kyiv...

Tangkapan layar siaran langsung Fox News yang keliru melabeli Ibu Kota Ukraina, Kyiv, sebagai wilayah Rusia. Foto/Tangkapan layar Fox News

A A A

KYIV 

-

Fox News 

, media Amerika Serikat (AS) yang berbasis di New York, keliru melabeli Ibu Kota

 Ukraina, 

Kyiv, sebagai wilayah

 Rusia.
Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: dari Buenos Aires ke Tahta Suci Vatikan

Pemerintah Ukraina marah dan menuntut media Amerika tersebut meminta maaf.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan insiden tersebut harus diselidiki untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab.

Kekeliruan tersebut terjadi selama siaran langsung Paskah oleh saluran tersebut, yang menampilkan kebaktian Kristen berlangsung di berbagai lokasi, termasuk Moskow dan Vatikan.

Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah

Salah satu segmen menampilkan Ibu Kota Ukraina, dengan peristiwa yang awalnya diberi label berlangsung di "Kyiv, Ukraina."

Namun, keterangannya kemudian diubah menjadi "Kyiv, Rusia". Kekeliruan itu ditampilkan selama lebih dari 20 menit sebelum akhirnya diperbaiki.

Kesalahan tersebut memancing kemarahan kelompok pro-Ukraina di media sosial dan otoritas negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgy Tikhy menyerukan penyelidikan dan menuntut permintaan maaf dari Fox News.

"Jika ini adalah kesalahan dan bukan pernyataan politik yang disengaja, harus ada permintaan maaf dan penyelidikan terhadap siapa yang melakukan kesalahan tersebut," katanya.

Pesan tersebut diperkuat lebih lanjut oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (CSCIS). Badan pemerintah tersebut, yang didirikan pada awal tahun 2021 dengan tujuan yang dicanangkan untuk membangun "ketahanan nasional" dan memerangi misinformasi, telah menjadi alat propaganda utama bagi Kyiv dalam konfliknya dengan Rusia.

"Memuji diktator Rusia dan mempromosikan narasi pro-Rusia bukanlah hal baru bagi Fox News, tetapi penunjukan Kyiv sebagai kota di Rusia tadi malam adalah hal yang sangat buruk. Di tengah kemarahan di media sosial, Kementerian Luar Negeri Ukraina menuntut permintaan maaf," kata badan tersebut, seperti dikutip dari RT, Senin (21/4/2025).

Insiden itu juga tampaknya juga disinggung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengatakan di media sosial: "Alih-alih menyiarkan layanan keagamaan dari Moskow, fokusnya seharusnya menekan Moskow agar benar-benar berkomitmen pada gencatan senjata penuh."

Pada hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata selama 30 jam yang mengejutkan dengan Ukraina untuk menandai Paskah, mendesak Kyiv untuk mengikutinya dan menghentikan permusuhan.

Kyiv dengan enggan setuju dan mengusulkan perpanjangan gencatan senjata setidaknya selama 30 hari. Namun, kedua belah pihak telah saling menuduh tentang pelanggaran berulang kali, dan prospek perpanjangan masih belum jelas.

(mas)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Pesawat Pengebom Rusia...

Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS

Dunia Berduka, Lonceng...

1 jam yang lalu

Para Pemimpin Timur...

1 jam yang lalu

Pemukim Israel Culik...

2 jam yang lalu

Benarkah Perusahaan...

3 jam yang lalu

3 Tujuan Rusia Menempatkan...

4 jam yang lalu

Siapa Saja Calon Paus...

5 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages