Dunia Internasional,
Trump Cabut Visa Lebih dari 1.000 Mahasiswa Asing di AS, Apa Alasannya? | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 18 April 2025 - 15:11 WIB
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. Foto/anadolu
A A A
- Sebanyak 1.024 mahasiswa internasional di 160 perguruan tinggi, universitas, dan sistem universitas di Amerika Serikat (AS) telah dicabut visanya atau status hukumnya dicabut sejak akhir Maret.
Data itu diungkap kantor berita Associated Press (AP). Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berpendapat deportasi warga negara asing yang terlibat dalam aktivisme pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh AS harus diizinkan.
“Namun, dalam sebagian besar pencabutan visa, perguruan tinggi mengatakan tidak ada indikasi mahasiswa yang menjadi sasaran memiliki peran dalam protes,” ungkap laporan AP.
Dalam pesan kepada kampus mereka, perguruan tinggi mengatakan mereka meminta jawaban kepada pemerintah federal tentang apa yang menyebabkan pencabutan visa dan status kependudukan.
"Ini adalah masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan prinsip-prinsip panduan normal kita untuk hidup dalam masyarakat demokratis sedang ditantang," tegas Rektor Universitas Massachusetts Boston Marcelo Suarez-Orozco.
Trump telah mengambil langkah tegas terhadap mahasiswa pro-Palestina, khususnya yang berasal dari luar negeri, dengan mengeluarkan perintah eksekutif yang memungkinkan deportasi mereka.
Langkah ini memicu kontroversi luas dan dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan akademik dan kebebasan berbicara di kampus-kampus AS.
Trump menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan deportasi mahasiswa asing yang terlibat dalam demonstrasi pro-Palestina atau yang dianggap sebagai simpatisan Hamas.
Dia menyatakan pemerintah akan mencabut visa pelajar mereka dan mendeportasi mereka dari AS.
Trump mengancam akan memotong dana federal bagi universitas yang membiarkan demonstrasi pro-Palestina berlangsung di kampus mereka.
Dia menyebut demonstrasi tersebut sebagai "ilegal" dan menyatakan universitas yang mengizinkannya tidak akan menerima pendanaan dari pemerintah federal.
Seorang aktivis Palestina, Mahmoud Khalil, yang merupakan mantan mahasiswa pascasarjana di Universitas Columbia, ditangkap agen imigrasi AS dan ditahan di pusat penahanan imigrasi di Louisiana.
Trump menyatakan penangkapan ini adalah yang pertama dari banyak tindakan serupa yang akan datang.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

2 Jet Tempur Asing Bawa Bom Nuklir Terbang di Atas AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar