Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Berlaku 9 April 2025 Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/04/03/67edcb0216d1d.jpg)
KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor dan bea masuk sebesar 32 persen untuk Indonesia.
Pengumuman pemberlakuan tarif tersebut disampaikan Trump pada Rabu (2/4/2025) waktu AS dalam suasana yang disebut sebagai "Hari Pembebasan" atau "Liberation Day".
"Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kita. Pekerjaan dan pabrik akan kembali bermunculan di negara kita, dan Anda sudah melihatnya terjadi," kata Trump, diberitakan CNN, Rabu (2/4/2025).
Trump mengeklaim pungutan itu akan meningkatkan produksi dalam negeri dan menyamakan kedudukan dengan negara-negara lain yang mengenakan tarif lebih tinggi pada impor AS daripada yang dikenakan AS untuk produk mereka.
Daftar 180 Negara yang Kena Tarif Impor Trump, Kamboja Nyaris 50 Persen, Rusia "Menghilang"
Namun, pemberlakuan tarif tersebut diyakini akan menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen, mendorong negara mitra dagang membalas dengan tarif lebih tinggi, serta memicu inflasi.
Baca juga: Daftar 43 Negara yang Warganya Bakal Dilarang Trump Masuk AS
Tarif impor AS untuk Indonesia
Trump menetapkan tarif impor dasar sebesar 10 persen terhadap semua negara asing yang memperdagangkan produk-produk ke AS.
Beberapa negara akan dikenakan tarif timbal balik khusus karena negara-negara tersebut memberlakukan tarif impor terhadap produk dari AS.
Baca juga: Saham Perusahaan-perusahaan Teknologi Rontok akibat Tarif Trump
Tarif universal 10 persen akan berlaku efektif mulai Sabtu (5/4/2025) pukul 00.01 waktu AS, sementara tarif timbal balik khusus akan diberlakukan pada Rabu (9/4/2025) pukul 00.01.
Trump mengatakan pemerintahannya menentukan tingkat tarif sesuai pungutan moneter yang dikenakan setiap negara terhadap impor AS, serta hambatan perdagangan non-moneter seperti regulasi yang mempersulit produk Amerika memasuki pasar di sana.
Dia menambahkan, tarif timbal balik itu hanya setengah dari tarif yang dikenakan negara-negara lain terhadap produk AS sehingga pungutan barunya disebut sebagai hal "baik".
Baca juga: Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Dasco: AS Mitra Dagang Penting, Kita Harus Lakukan Diplomasi
Dikutip dari CBS News, Rabu, AS menerapkan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk-produknya yang masuk Indonesia.
Hal tersebut berarti perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengimpor produk-produk dari AS harus membayar tarif timbal balik jika akan memasukkan produk AS ke dalam negeri.
Besaran tarif yang dikenakan terhadap Indonesia hanya berbeda dua persen dari China yang dikenal sebagai "lawan" AS, yaitu 34 persen.
Baca juga: Dasco: Jangan Sampai RI Jadi Tempat Pembuangan Produk yang Tak Bisa Dipasarkan di AS
Namun, tiga negara Asia Tenggara lain yakni Laos, Vietnam, dan Myanmar justru mendapat tarif impor yang lebih besar masing-masing 48, 46, dan 44 persen.
Berikut ini daftar tarif timbal balik yang diberlakukan Trump untuk produk-produk impor dari AS.
- Kamboja: 49 persen
- Laos: 48 persen
- Madagaskar: 47 persen
- Vietnam: 46 persen
- Sri Lanka dan Myanmar: 44 persen
- Suriah: 41 persen
- Bangladesh, Serbia, dan Botswana: 37 persen
- Thailand: 36 persen
- China: 34 persen
- Taiwan dan Indonesia: 32 persen
- Swiss: 31 persen
- Afrika Selatan: 30 persen
- Pakistan: 29 persen
- Tunisia: 28 persen
- Kazakhstan: 27 persen
- India: 26 persen
- Korea Selatan: 25 persen
- Jepang, Malaysia, dan Brunei Darussalam: 24 persen
- Pantai Gading: 21 persen
- Uni Eropa dan Yordania: 20 persen
- Nikaragua: 18 persen
- Israel dan Filipina: 17 persen
- Inggris, Brasil, Singapura, Chili, Australia, Turkiye, Kolombia, Peru, Kosta Rika, Republik Domikika, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Argentina, Ekuador, Guatemala, Honduras, Mesir, Arab Saudi, El Salvador, Trinidad dan Tobago, serta Moroko: 10 persen.
Negara yang tidak ada dalam daftar akan memiliki tarif dasar 10 persen untuk semua produk yang masuk ke AS.
Sebelumnya, Trump memberlakukan tarif 25 persen untuk impor mobil, tarif tambahan 10 persen untuk impor China, tarif 25 persen untuk impor baja dan aluminium, dan tarif 25 persen untuk semua produk dari Kanada dan Meksiko.
Baca juga: Efisiensi AS, Trump Keluarkan Kebijakan untuk PHK Karyawan di Sejumlah Lembaga Negara
Negara-negara lain siap balas AS
Keputusan Trump menerapkan tarif impor tinggi terhadap semua negara siap dibalas dengan penerapan tarif serupa dari negara-negara lainnya.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, Beijing akan melakukan “serangan balik” jika AS terus melakukan “pemerasan" melalui tarif tersebut.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengaku dia akan mengumumkan pemberlakuan "program komprehensif" sebagai tanggapan terhadap tarif Trump.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Trump Umumkan Tarif Impor Mobil | Militer Sudan Rebut Ibu Kota
Menteri Keuangan Kanada Francois-Philippe Champagne pun menjanjikan akan memberikan "tanggapan kuat" yang melibatkan tarif timbal balik baru atas barang-barang AS.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga berusaha memberi peringatan kepada Trump dengan mengatakan bahwa Uni Eropa memiliki "rencana yang kuat" untuk menyerang balik AS.
Berbagai negara lain, termasuk Norwegia, Jepang dan Korea Selatan juga dikabarkan tengah menyusun rencana pembalasan terhadap penerapan tarif impor oleh Trump.
Baca juga: Kebijakan Tarif Trump Picu Kecaman Global, Harga Mobil Diprediksi Naik Drastis
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mendesak negara-negara lain untuk tidak melakukan tindakan balasan.
"Semua orang duduk tenang, tarik napas dalam-dalam. Mari kita lihat ke mana arahnya. Karena jika Anda membalas, begitulah cara kita mendapatkan eskalasi,” kata Bessent.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Rusia "Selamat" dari Tarif Impor Baru Trump, Kenapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar