Adu Kinerja 4 BUMN Karya Kuartal I-2025, Siapa Untung dan Rugi? - IDX Channel - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Adu Kinerja 4 BUMN Karya Kuartal I-2025, Siapa Untung dan Rugi? - IDX Channel

Share This
Responsive Ads Here

 

Adu Kinerja 4 BUMN Karya Kuartal I-2025, Siapa Untung dan Rugi? - Bagian all

proyek

Mengintip kinerja keuangan 4 BUMN Karya di kuartal I-2025. Siapa yang untung dan siapa yang rugi?

Adu Kinerja 4 BUMN Karya Kuartal I-2025, Siapa Untung dan Rugi? (foto inews media group)

Adu Kinerja 4 BUMN Karya Kuartal I-2025, Siapa Untung dan Rugi? (foto inews media group)

IDXChannel - Sebanyak 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya telah mengumumkan laporan keuangan kuartal I-2025. Keempatnya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Jika dilihat, 4 BUMN Karya tersebut mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal I-2025. Namun untuk perolehan laba, 2 emiten masih mencetak untung, dan 2 lainnya merugi.

Berikut kinerja keuangan kuartal I-2025 dari 4 BUMN tersebut seperti dirangkum IDXChannel.com:

1. ADHI

ADHI mencatatkan penurunan signifikan pada laba bersih sebesar 96,88 persen di kuartal I-2025. Laba tersebut kini tersisa Rp316,59 juta dibandingkan periode yang sama 2024 meraup untung Rp10,15 miliar.

Walhasil laba per saham dasar ADHI anjlok dari Rp1,21 per saham pada kuartal I-2024 menjadi Rp0,04 per saham pada kuartal I-2025

Pendapatan usaha BUMN Karya itu juga anjlok 36,1 persen pada tiga bulan pertama ini menjadi Rp1,68 triliun dari sebelumnya Rp2,63 triliun. 

Tercatat pendapatan usaha dari seluruh lini bisnis perseroan merosot. Pendapatan dari bisnis Teknik dan Konstruksi tergerus menjadi Rp1,31 triliun, dari bisnis Properti dan Pelayaran turun menjadi Rp94,72 miliar, bisnis Manufaktur terpangkas jadi Rp213,03 miliar, serta bisnis Investasi dan Konsesi jeblok tersisa Rp67,69 miliar. 

2. PTPP

PTPP menggenggam laba bersih sebesar Rp59,38 miliar pada kuartal I-2025 atau anjlok 59,3 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp94,6 miliar. 

Laba per saham dasar ikut turun dari Rp15 per saham menjadi Rp10 per saham.

Penurunan tajam pada laba perseroan seiring dengan merosotnya pendapatan usaha PTPP sebesar 23,93 persen di kuartal I ini menjadi Rp3,51 triliun dari sebelumnya Rp4,61 triliun.

Mayoritas lini bisnis mengalami penurunan pendapatan, seperti Jasa Konstruksi turun menjadi Rp2,89 triliun, pendapatan dari lini EPC anjlok jadi Rp262,62 miliar, dari Properti dan Realti susut jadi Rp140,62 miliar.

Kemudian pendapatan dari lini Pracetak ambles menjadi Rp8,44 miliar, dari lini Energi turun menjadi Rp16,48 miliar. 

Sementara lini bisnis yang mencatatkan kenaikan pendapatan, yakni pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi menjadi Rp84,17 miliar, pendapatan dari Jalan Tol meningkat jadi Rp16,59 miliar, dan Jasa Pertambangan membukukan pendapatan Rp71,45 miliar dari sebelumnya nihil.

3. WSKT

Berbeda dengan ADHI dan PTPP yang masih mendulang untung, WSKT justru mencetak rugi bersih sebesar Rp1,25 triliun pada Januari-Maret 2025. Realisasi rugi ini membengkak 32,63 persen dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp939,55 miliar.

Pendapatan usaha WSKT terpangkas 37,8 persen pada tiga bulan pertama ini menjadi Rp1,35 triliun dari sebelumnya Rp2,18 triliun di kuartal I tahun lalu.

Dari 7 segmen atau lini bisnis perseroan, nyaris seluruhnya mengalami penurunan pendapatan. Hanya lini Jalan Tol yang menyumbang kenaikan pendapatan menjadi sebesar Rp269,49 miliar di kuartal I-2025.

Sedangkan 6 lini bisnis sisanya turun pendapatannya, yakni Jasa Konstruksi menjadi Rp871,36 miliar, penjualan Precast menjadi Rp177,42 miliar, pendapatan Properti anjlok menjadi Rp8,99 miliar, penjualan Infrastruktur turun menjadi Rp5,38 miliar, pendapatan Hotel susut menjadi Rp19,71 miliar, serta pendapatan Sewa Gedung dan Peralatan turun jadi Rp2,22 miliar.

4. WIKA

Senasib, WIKA pun menderita rugi sebesar Rp780,17 miliar pada kuartal I-2025. Rugi ini membesar 31,12 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan rugi Rp1,13 triliun.

Sehingga rugi per saham dasar juga membengkak dari rugi Rp126,28 per saham menjadi Rp19,57 per saham.

Pendapatan WIKA pun tak terlepas dari penurunan. Perseroan menghimpun pendapatan sebesar Rp3,11 triliun pada tiga bulan pertama 2025 atau turun 11,87 persen dari kuartal I-2024 sebesar Rp3,53 triliun.

Pendapatan dari Infrastruktur dan Gedung turun menjadi Rp1,22 triliun, dari Industri menciut jadi Rp1,02 triliun, pendapatan dari Hotel jeblok menjadi Rp50,04 miliar, dan pendapatan dari Investasi terpangkas jadi Rp33,32 miliar.

Sementara pendapatan dari Energi dan Industrial Plant serta Realty dan Properti masing-masing naik menjadi Rp748,43 miliar dan Rp40,97 miliar.

(Fiki Ariyanti)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages