Dunia Internasional,Lintas Peristiwa,
Banjir Bandang di Australia: 3 Tewas, Perdana Menteri Minns sampai Meminta Maaf Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/05/23/682fd9c18496a.jpg)
/data/photo/2025/05/23/682fd9c18496a.jpg)
SYDNEY, KOMPAS.com – Banjir bandang yang melanda wilayah tenggara Australia menelan korban jiwa dan memutus akses ke sejumlah kota.
Sedikitnya tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan ribu lainnya terisolasi akibat meluapnya sungai dan hujan deras yang terus mengguyur.
Hingga Kamis (22/5/2025), otoritas setempat masih mengeluarkan peringatan hujan lebat dalam 24 jam ke depan, terutama untuk wilayah pesisir timur negara bagian New South Wales, termasuk kawasan Hunter dan Mid North Coast.
Baca juga: 50.000 Orang Terjebak Banjir Bandang Hebat Australia
Rusia Serang Kyiv dengan Drone dan Rudal, Warga Berlindung di Stasiun Bawah Tanah
Polisi New South Wales melaporkan, seorang pria berusia 63 tahun ditemukan tewas di rumahnya yang terendam air di dekat Taree, sekitar 300 kilometer dari utara Sydney.
Di kawasan Mid North Coast, jenazah pria lain yang sebelumnya dinyatakan hilang juga ditemukan di perairan akibat banjir bandang di Australia.
Korban ketiga adalah seorang perempuan berusia 60 tahun yang ditemukan meninggal di dalam kendaraannya di wilayah barat Coffs Harbour.
Menurut polisi, korban telah diperingatkan agar tidak menerobos banjir oleh petugas, namun tetap melaju sebelum akhirnya terjebak.
“Saat ini kami masih mencari seorang pria yang dilaporkan hilang,” ujar kepolisian setempat.
Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, menyampaikan keprihatinannya atas dampak bencana ini.
"Bencana alam ini sangat mengerikan bagi komunitas ini," ujarnya dalam konferensi pers, sebagaimana diberitakan Reuters.
Ia juga menyampaikan, ada sekitar 140 peringatan banjir aktif, dan lebih dari 50.000 orang diminta bersiap untuk mengungsi.
Baca juga: Badai dan Banjir Bandang Hantam Wilayah Tengah hingga Timur AS, 16 Tewas
“Ada 9.500 properti di sekitar lokasi kejadian. Jadi, kita masih jauh dari aman di sini,” lanjutnya.
Kota terisolasi dan listrik padam
Banjir telah menyebabkan lebih dari 100 sekolah ditutup dan ribuan rumah tanpa aliran listrik. Salah satu wilayah terdampak parah adalah Cundletown di Mid North Coast yang kini benar-benar terisolasi.
Nicole Sammut, seorang perawat di panti jompo yang juga digunakan sebagai tempat penampungan darurat, mengaku belum pulang sejak Selasa.
“Kami berada di atas bukit, tetapi di belakang kami hanya ada air. Kami terisolasi. Saya belum pernah melihat air setinggi ini,” tuturnya kepada Reuters.
Di dekat Taree, Sungai Manning disebut telah melampaui rekor ketinggian banjir yang bertahan selama satu abad.
Kisah warga dan proses penyelamatan
Sherinah Peck, salah satu warga yang terdampak, terpaksa dievakuasi dari rumah pertaniannya pada Rabu dini hari.
Saat mencari barang milik mendiang ibunya di pesisir Old Bar, ia mengalami luka karena tertabrak sapi yang terseret ombak.
“Sapi itu dalam kesulitan ketika ombak datang. Saya harus merangkak naik ke atas pasir,” ujarnya.
Baca juga: Albanese Menang Pemilu Australia, Janji Bentuk Pemerintahan Tertib-Disiplin
Selama dua hari terakhir, hujan deras dari sistem palung pantai telah mengguyur wilayah tersebut setara empat bulan curah hujan normal. Beberapa warga bahkan terpaksa bertahan di atap rumah atau lantai dua bangunan menunggu bantuan.
Perdana Menteri Minns menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang harus menunggu berjam-jam untuk dievakuasi.
Namun ia memastikan bahwa upaya penyelamatan telah ditingkatkan, dengan 2.500 personel layanan darurat dikerahkan.
Menurut Kepolisian New South Wales, lebih dari 590 operasi penyelamatan telah dilakukan, termasuk puluhan dengan helikopter. Helikopter juga turut mengarahkan operasi penyelamatan menggunakan perahu.
“Beberapa penyelamatan penting telah dilakukan tetapi sayangnya kami telah kehilangan sejumlah nyawa,” kata Asisten Komisaris David Waddell.
Sementara itu, Biro Meteorologi Australia memperkirakan curah hujan hingga 200 milimeter masih mungkin terjadi hingga Jumat di sejumlah wilayah.
Baca juga: Hasil Pemilu Australia, PM Anthony Albanese Menang Lagi
Kondisi ini berisiko memicu banjir bandang yang mengancam jiwa, sebelum sistem cuaca diperkirakan bergerak ke arah selatan menuju Sydney.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
0 Komentar