Mahasiswa China di Harvard Bingung Usai Larangan Pemerintah AS pada Penerimaan Mahasiswa Asing Halaman all - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Mahasiswa China di Harvard Bingung Usai Larangan Pemerintah AS pada Penerimaan Mahasiswa Asing Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 Pendidikan

Mahasiswa China di Harvard Bingung Usai Larangan Pemerintah AS pada Penerimaan Mahasiswa Asing Halaman all - Kompas

6804762875ca8

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mahasiswa asal China di Harvard membatalkan penerbangan pulang pada Jumat (23/5/2025) dan mulai mencari nasihat hukum agar tetap bisa tinggal di Amerika Serikat (AS).

Hal ini menyusul keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump yang melarang Harvard menerima mahasiswa asing.

Larangan tersebut didasari tuduhan bahwa universitas bergengsi itu berkoordinasi dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Baca juga: Pemerintahan Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing yang Tak Memenuhi Syarat

Kenapa Pemerintah AS Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing?

Imbasnya, mahasiswa asing yang kini menempuh studi di Harvard harus pindah ke institusi lain atau berisiko kehilangan status hukum mereka. Larangan ini bahkan berpotensi diperluas ke universitas lain.

Harvard menolak kebijakan tersebut dan menyebutnya “melanggar hukum.” Universitas Ivy League yang terletak di Cambridge, Massachusetts, itu menyatakan komitmennya untuk terus mendidik mahasiswa asing, yang terbanyak berasal dari China.

“Saya pikir komunitas China jelas terasa seperti entitas yang lebih tertarget dibandingkan dengan kelompok lain,” ujar salah satu mahasiswa doktoral fisika berusia 24 tahun yang meminta namanya disamarkan

Baca juga: Perusahaan China Lirik Bursa Singapura di Tengah Ketegangan Dagang Global

Mahasiswa tersebut juga bercerita, “Beberapa teman menyarankan agar saya tidak tinggal di akomodasi saat ini jika situasi memburuk, karena ada kemungkinan petugas Imigrasi dan Bea Cukai datang ke apartemen.”

Mahasiswa asal China menurun

Meski banyak mahasiswa China di Harvard merasa khawatir mengenai status visa dan kesempatan magang, sebagian lainnya optimistis Harvard akan memenangkan gugatan hukum terhadap pemerintah.

Jumlah mahasiswa China di AS menurun menjadi sekitar 277.000 pada 2024, dari puncaknya sekitar 370.000 pada 2019. Penurunan ini terkait ketegangan geopolitik dan pengawasan pemerintah AS yang semakin ketat terhadap mahasiswa asal China.

Pada 2024, mahasiswa China mencapai seperlima dari total mahasiswa asing di Harvard, menurut data universitas tersebut.

“Para dosen mengirim email bahwa pihak universitas sedang berupaya merespons dalam 72 jam ke depan dan berniat bernegosiasi dengan pemerintah,” kata Teresa, mahasiswa pascasarjana asal China di Harvard Kennedy School, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Pemerintahan Trump Bekukan Dana Hibah Masa Depan untuk Harvard

Teresa membagikan unggahannya di platform Xiaohongshu, media sosial serupa Instagram, dengan judul “Pengungsi Harvard.”

Pemerintah China menilai kebijakan AS tersebut hanya akan merusak citra dan kredibilitas internasional Amerika Serikat. Kementerian luar negeri China juga berjanji akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah bagi warganya yang belajar di luar negeri.

Sejumlah bangsawan China, sebutan untuk anak-anak elit PKT telah menempuh pendidikan di Harvard selama dua dekade terakhir, termasuk putri Presiden Xi Jinping, Xi Mingze.

Baca juga: Diagnosis Kanker Joe Biden Picu Sorotan terhadap Isu Kesehatan Semasa Menjabat

Namun, kampanye antikorupsi yang dijalankan Presiden Xi dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan pengawasan terhadap pejabat partai dan keluarga mereka, termasuk aset luar negeri dan anak-anak yang kuliah di universitas AS terkemuka.

Penerbangan pulang dibatalkan

Zhang Kaiqi, mahasiswa magister kesehatan masyarakat, sudah mempersiapkan barang-barangnya untuk terbang kembali ke China pada Jumat itu.

Namun setelah mendengar kabar larangan tersebut, ia segera membatalkan penerbangannya yang cukup mahal, sekaligus kehilangan kesempatan magang di sebuah LSM di AS.

Baca juga: Nvidia Kehilangan Separuh Pasar China, CEO Jensen Huang Kritik Kebijakan Ekspor AS

“Saya sedih dan kesal. Awalnya saya kira itu berita palsu,” ujarnya, pria 21 tahun tersebut.

Yang paling cemas adalah mahasiswa China yang bekerja sebagai asisten peneliti musim panas. Pekerjaan tersebut terkait erat dengan status visa mereka dan penting bagi aplikasi program doktoral di masa depan.

Saat berita larangan tersebut viral, dua mahasiswa China mengatakan mereka bergabung ke grup WhatsApp yang berisi mahasiswa asing yang panik dan saling berbagi nasihat hukum terkait status imigrasi.

Baca juga: Trump Ancam Cabut Status Bebas Pajak Harvard karena Tolak Permintaan Pemerintah

Salah satu anggota grup mengunggah transkrip pengacara yang menyarankan agar mahasiswa tidak meninggalkan AS atau menggunakan penerbangan domestik, serta menunggu pengumuman resmi dari universitas.

Keputusan larangan pada Kamis itu merupakan respons atas penolakan Harvard untuk menyerahkan data pemegang visa pelajar asing. Pemerintah AS mengatakan keputusan ini bisa dicabut jika universitas mau bekerja sama.

Rencana hidup yang terbengkalai

Ketegangan antara AS dan China dalam beberapa tahun terakhir mendorong banyak keluarga China mengirim anaknya ke universitas di negara berbahasa Inggris lain seperti Australia dan Singapura.

Baca juga: Elon Musk Akan Kurangi Donasi Politik, Fokus ke Tesla

Pada Jumat, Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong mengumumkan akan memberikan “tawaran tanpa syarat, proses penerimaan cepat, dan dukungan akademis” bagi mahasiswa yang terdampak.

Pippa Ebel, konsultan pendidikan di Guangzhou, menilai larangan tersebut bukan penutupan total bagi pendidikan di AS, tetapi kemungkinan menjadi dorongan terakhir bagi mahasiswa China untuk mencari alternatif lain.

“Ini memperkuat kekhawatiran orang tua di China,” kata Ebel, yang menulis laporan tentang mahasiswa China untuk lembaga pemikir pendidikan Inggris HEPI.

Zhao, mahasiswa baru program magister Harvard berusia 23 tahun, bertekad melanjutkan studinya di AS. Namun ia mempertimbangkan menunda pendaftaran selama setahun atau pindah jika larangan ini berlanjut.

Baca juga: Harvard Tolak Tuntutan Donald Trump, Dana Triliunan Rupiah Disetop

“Ini benar-benar mengganggu rencana hidup saya. Awalnya saya ingin mengajukan visa awal Juni, sekarang saya bingung harus bagaimana,” ujarnya, tanpa menyebutkan nama depan demi privasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages