Dunia Internasional,
Dibayangi Utang Jumbo AS Rp591.502 Triliun, Trump Mundur Bentuk Dana Kekayaan Negara | Halaman Lengkap

Dibayangi utang AS yang sudah tembus USD36,2 triliun atau setara Rp591.502 triliun , Donald Trump lebih suka melunasinya, dibandingkan membentuk dana kekayaan negara milik AS atau sovereign wealth fund (SWF). Foto/Dok
- Dibayangi
utang Amerika Serikat (AS)yang terus bertambah, Presiden
Donald Trumplebih suka melunasinya, dibandingkan membentuk dana kekayaan negara milik AS atau
sovereign wealth fund (SWF). Trump saat berada di Doha menekankan, bahwa AS perlu melunasi utang sebelum membentuk dana kekayaan negara.
Hal itu menandakan kemungkinan pergeseran rencana Trump untuk membuat dana kekayaan negara AS dalam satu tahun. "Saya lebih suka melunasi utang dan kemudian membentuk dana setelah utang lunas," kata Trump di Doha selama konferensi pers.
Sebelumnya Trump menandatangani perintah eksekutif pada 3 Februari 2025, di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC, yang memerintahkan pembentukan dana kekayaan negara AS dalam setahun ke depan. Ia sebelumnya mengatakan, bahwa pendapatan yang diperoleh dari tarif impor AS dapat menjadi dasar untuk dana kekayaan AS.
Baca Juga: Defisit dan Utang AS Mengkhawatirkan, Peringkat Kredit Dipangkas Moody’s Jadi Negatif
Sementara itu menurut Kementerian Keuangan, utang AS saat ini tercatat mencapai USD36,2 triliun, yang jika dirupiahkan mencapai Rp591.502 triliun (dengan kurs Rp16.385 per USD). Angka tersebut di atas batas USD36,1 triliun yang ditetapkan oleh Kongres pada bulan Januari.
Biasanya, dana sovereign mengandalkan surplus anggaran negara untuk melakukan investasi, tetapi AS beroperasi dengan defisit. Pembentukannya juga kemungkinan akan memerlukan persetujuan dari Kongres, sehingga belum diketahui apakah rencana Trump ini bakal terwujud atau malah mundur teratur.
"Anda tahu, orang-orang ini tidak memiliki utang," katanya merujuk pada wilayah Teluk, rumah bagi beberapa dana kekayaan terbesar di dunia.
"Senang memiliki dana tersebut. Saya berkata kepada Howard (Menteri Perdagangan Howard Lutnick), kita sedikit lebih awal karena kita memiliki utang," terang Trump.
SWF AS dan Tiktok
Pada awal Februari, Trump sempat menerangkan, SWF dapat digunakan untuk meraup keuntungan dari Tiktok, media sosial milik perusahan asal China, ByteDance. Hal ini dengan catatan, Tiktok berhasil menemukan pembeli di AS.
Trump ingin AS mengambil 50% saham di media sosial yang populer dan menguntungkan itu. ”Kami mungkin memasukkan Tiktok dalam SWF, apa pun yang kami hasilkan, atau kami menjalin kemitraan dengan orang-orang yang sangat kaya, banyak pilihan. Tetapi, kami dapat memasukkan Tiktok sebagai contoh dalam dana tersebut. Kami memiliki banyak hal lain yang dapat kami masukkan ke dalam dana itu,” katanya.
Menurut data The International Forum of Sovereign Wealth Funds, pada Januari 2025 terdapat lebih dari 90 dana kekayaan negara di seluruh dunia yang mengelola aset senilai lebih dari USD8 triliun. Jumlah SWF di dunia bertambah, ketika Indonesia membuat Danantara yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto dengan dana kelolaan awal USD20 miliar pada 24 Februari 2025, lalu.
Sebagai informasi dana kekayaan negara adalah dana investasi milik negara yang berinvestasi dalam berbagai jenis aset, mulai dari real estat hingga saham dan obligasi. Secara historis, hal ini belum pernah dilakukan oleh AS, tetapi telah dilakukan oleh Norwegia, Kuwait, dan Mongolia.
Baca Juga: Sebelum 'Lengser' Trump Tertarik dengan Perkataan Luhut, Soal Apa Itu?
Beberapa pihak berpendapat bahwa menyimpan sebagian cadangan nasional dalam dana ini untuk tujuan strategis adalah hal yang bermanfaat. Meski begitu sejumlah negara bagian di AS sudah mempunyai SWF sejak lama. Sejumlah badan Pemerintah AS juga sudah terbiasa melakukan investasi dengan sebagian anggarannya.
Idenya sendiri bukanlah hal baru, bahkan di AS. Hal ini mungkin akan terjadi di AS dalam waktu dekat, atau malah mundur dari rencana awal Trump?.
(akr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar