Gelombang Dedolarisasi Melanda Dunia, Lebih 70 Negara Singkirkan Dolar AS | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Gelombang Dedolarisasi Melanda Dunia, Lebih 70 Negara Singkirkan Dolar AS | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,

Gelombang Dedolarisasi Melanda Dunia, Lebih 70 Negara Singkirkan Dolar AS | Halaman Lengkap

gelombang-dedolarisasi-melanda-dunia-lebih-70-negara-singkirkan-dolar-as-hiy
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 26 Mei 2025 - 20:53 WIB

Gelombang Dedolarisasi...

Lebih dari 70 negara kini secara aktif mengurangi penggunaan dolar AS dalam perdagangan internasional. FOTO/The Global Economics

JAKARTA 

- Gelombang dedolarisasi sedang melanda dunia. Lebih dari 70 negara kini secara aktif mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional. Fenomena tersebut menandai perubahan besar dalam lanskap keuangan global, sekaligus menjadi tantangan serius terhadap dominasi moneter AS sejak Perang Dunia II.

Tren ini terlihat jelas di kawasan ASEAN, di mana sejumlah negara mulai menerapkan penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal. Selain itu, mereka juga mengembangkan sistem pembayaran alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Di Eropa, sentimen serupa muncul ketika para pejabat bank sentral mempertanyakan ketergantungan mereka pada Federal Reserve (The Fed). Sementara itu, blok BRICS semakin agresif mendorong penggunaan mata uang non-AS dalam perdagangan bilateral.

Baca Juga: Geng Baru Rusia Ini Buang Dolar AS Rp1.626 Triliun, Kemenangan Besar Dedolarisasi

Negara-negara ekonomi terbesar Asia termasuk Indonesia sepakat mengadopsi mekanisme pembiayaan cepat berbasis mata uang regional, terutama yuan China, menggantikan dolar AS. Keputusan ini diambil dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN+3 di Milan, Italia.

"Ini langkah besar dalam mengurangi ketergantungan pada dolar," ujar Kepala Ekonom Greater China di Standard Chartered Bank, Ding Shuang, dilansir dari Watcher Guru, Senin (26/5).

Kelompok Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) termasuk Rusia dan Kazakhstan, mencatatkan 85% transaksi lintas batas menggunakan mata uang lokal. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan koordinasi kebijakan moneter regional.

Baca Juga: Kepalanya Dihargai Amerika Rp16,2 Miliar, Bos Kartel Narkoba Ini Dihabisi di Meksiko

Iran dan Rusia juga resmi menghapus dolar dalam perdagangan bilateral, beralih ke rubel dan rial. "Kami tidak lagi menggunakan dolar. Semua transaksi pakai mata uang kami," tegas Mohammad Reza Farzin, Gubernur Bank Sentral Iran.

China juga semakin masif mempromosikan yuan, yang kini mendominasi 47% transaksi perdagangan global. Brasil bahkan telah membuka bank kliring yuan untuk memfasilitasi perdagangan dengan China.

Gelombang Dedolarisasi Melanda Dunia, Lebih 70 Negara Singkirkan Dolar AS

Dampak pada Pasar Keuangan Global

Analis memperingatkan, gelombang dedolarisasi berpotensi melemahkan perekonomian AS. "Ada risiko pergeseran besar aliran modal global," tulis laporan Deutsche Bank.

Penurunan peringkat utang AS oleh Moody's turut memperburuk sentimen pasar. "Dolar masih akan melemah lebih jauh," prediksi Jan Hatzius, Ekonom Goldman Sachs.

Jika tren ini terus berlanjut, dominasi dolar AS sebagai mata uang global mungkin akan menghadapi tantangan terberat sejak Perang Dunia II. Negara-negara kini semakin berani mencari alternatif, menandai babak baru dalam sistem keuangan dunia.

(nng)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Melawan Donald Trump,...

Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages