Golkar: Melalui Macron, Pemerintah Mesti Galang Negara Lain Akui Kemerdekaan Palestina | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 28 Mei 2025 - 10:02 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Ibu Negara Brigitte Macron tampak mesra saat tiba di Jakarta, Selasa (27/5/2025) malam. Foto/Setpres
- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji buka suara menanggapi kunjungan Presiden Prancis
Emmanuel Macronke Indonesia. Menurut Sarmuji, kunjungan tersebut sebagai momentum penting untuk mempererat kerja sama bilateral Indonesia dengan Prancis dan menunjukkan kesamaan visi kedua negara dalam menjawab tantangan global.
Sarmuji menyampaikan sambutan hangat atas kunjungan Macron ke Indonesia. Dia juga menyambut positif langkah Prancis yang merencanakan pengakuan terhadap negara Palestina sebagai sebuah entitas yang sah di kancah internasional.
Menurut dia, langkah ini mencerminkan komitmen Prancis terhadap solusi dua-negara yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina dan Israel. “Langkah Prancis ini bukan hanya sebuah simbol diplomatik, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia,” ujar Sarmuji di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Apakah Presiden Prancis Emmanuel Macron Mendukung Israel?
“Saya mengharapkan langkah ini dapat menjadi momentum bagi negara-negara lain, terutama di Eropa, untuk mendukung pengakuan Palestina sebagai negara yang sah dan berdaulat. Pemerintah Indonesia, melalui Macron, perlu menggalang negara lain terutama di Eropa untuk mengakui negara Palestina merdeka,” sambungnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, rencana pengakuan tersebut merupakan dukungan kuat terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, sebagaimana ditegaskan dalam berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak Proklamasi Palestina pada 1988, kata dia, banyak negara telah memberikan pengakuan, namun pengakuan menyeluruh dari komunitas internasional masih menjadi perjuangan panjang.
Sarmuji menegaskan bahwa konflik Palestina Vs Israel telah terlalu lama menyebabkan penderitaan dan ketidakstabilan regional, sehingga dukungan dari negara-negara besar seperti Prancis sangat berarti dalam mendorong dialog damai dan keadilan.
Baca juga: Redam Isu Pertengkaran, Macron dan Brigitte Bergandengan Turun Pesawat di Jakarta
"Indonesia akan terus berdiri di sisi rakyat Palestina dan mendukung setiap langkah yang menuju kepada penyelesaian konflik yang adil. Kami berharap, langkah Prancis ini dapat menginspirasi negara-negara lain untuk turut berkontribusi dalam mendukung hak Palestina untuk mendirikan negara mereka," tuturnya.
Presiden Emmanuel Macron sebelumnya menyampaikan bahwa Prancis berencana mengakui negara Palestina pada Juni 2025, dalam konferensi PBB di New York. Ia menyatakan bahwa Prancis ingin memimpin dorongan kolektif bersama negara-negara lain, termasuk Arab Saudi, dalam rangka mewujudkan stabilitas dan keamanan di kawasan Timur Tengah.
Dalam konteks bilateral, Sarmuji memandang hubungan Indonesia - Prancis terus berkembang secara positif, khususnya di sektor ekonomi, teknologi, energi bersih, pertahanan, pendidikan, hingga kebudayaan. "Prancis adalah mitra strategis Indonesia di Eropa. Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia menjadi peluang besar untuk memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan, termasuk dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan ketahanan pangan," kata Sarmuji.
Fraksi Partai Golkar siap memperkuat diplomasi parlemen dengan Prancis dan mendorong kerja sama antarlembaga legislatif kedua negara guna menjawab tantangan masa depan secara inklusif dan berkelanjutan.
(rca)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Profil Brigitte: Ibu Negara Prancis yang Tampar Presiden Macron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar