Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Houthi Israel Konflik Timur Tengah

    Houthi Murka Israel Hancurkan Pesawat Terakhir di Bandara Sanaa, Ancam Pembalasan | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,konflik Timur tengah

    Houthi Murka Israel Hancurkan Pesawat Terakhir di Bandara Sanaa, Ancam Pembalasan | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Kamis, 29 Mei 2025 - 20:30 WIB

    Houthi Murka Israel...

    Pesawat hancur akibat serangan udara Israel di bandara Sanaa, di Sanaa, Yaman pada 28 Mei 2025. Foto/Mohammed Hamoud/Anadolu Agency

    SANAA 

    - Kelompok Houthi Yaman menegaskan kembali komitmennya mendukung Jalur Gaza. Houthi tampaknya tidak terpengaruh serangan udara Israel yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, menurut kantor berita Anadolu.

    Mereka memperingatkan Tel Aviv tentang "musim panas yang terik" sebagai balasan atas serangan tersebut.

    TV Al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan empat serangan udara Israel menargetkan landasan pacu bandara dan satu pesawat dari maskapai penerbangan nasional Yemenia Airways.

    "Agresi kriminal ini hanya akan mendorong kita lebih jauh," tegas Mahdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, yang mengunjungi lokasi tersebut, kepada kantor berita Saba yang berafiliasi dengan Houthi.

    Dia bersumpah Houthi tidak akan goyah dalam dukungan mereka terhadap Gaza sampai Israel menghentikan serangannya dan mencabut blokade.

    "Anda tidak dapat melindungi Zionis dari rudal-rudal kami," ancam dia kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Al-Mashat juga memperingatkan maskapai penerbangan yang masih mengoperasikan penerbangan ke Bandara Ben Gurion Israel bahwa mereka bisa "dalam bahaya setiap saat."

    Satu rudal balistik Houthi menghantam bandara Tel Aviv pada tanggal 4 Mei, yang mendorong beberapa maskapai penerbangan internasional menangguhkan penerbangan ke Israel.

    Al-Mashat menambahkan rudal Yaman dapat mencapai target mereka, dan tempat perlindungan tidak akan menjamin keselamatan warga Israel.

    Ia menggambarkan serangan Israel di bandara Sanaa sebagai tanda frustrasi Israel terhadap serangan Houthi.

    "Pengeboman musuh membuktikan mereka terluka oleh serangan kami. Zionis harus bersiap menghadapi musim panas yang terik," ia memperingatkan.

    Serangan itu menandai serangan ke-10 Israel di Yaman sejak Tel Aviv memulai perang genosida terhadap Gaza.

    Sasaran sebelumnya termasuk pabrik semen, pembangkit listrik, dan pelabuhan laut, dengan beberapa lokasi terkena serangan pada beberapa kesempatan.

    Media Israel melaporkan meningkatnya kritik domestik tentang dampak terbatas dari serangan tersebut, yang gagal menghalangi Houthi atau menghentikan operasi mereka.

    Kelompok Houthi mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah melakukan 22 operasi militer yang menargetkan Israel sejak awal Mei, menyebutnya sebagai "bulan yang paling menyakitkan" bagi Tel Aviv, sebagaimana dilaporkan dalam video yang diterbitkan Al-Masirah.

    Kelompok Houthi mengintensifkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel sejak Tel Aviv melanjutkan serangan militer di Gaza pada bulan Maret.

    Sejak November 2023, kelompok Houthi juga telah menargetkan pengiriman komersial di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di mana lebih dari 54.000 korban tewas dalam serangan Israel yang oleh PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia digambarkan sebagai genosida.

    Baca juga: Houthi Ungkap Mei Bulan Paling Menyakitkan bagi Israel dengan 22 Operasi Militer Yaman

    (sya)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    3 Tujuan Rusia Menempatkan...

    3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua

    Komentar
    Additional JS