Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Rusia Zelensky

    Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow - Sindonews

    6 min read

     Dunia Internasional 

    Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 04 Mei 2025 - 07:48 WIB

    Ini Respons Rusia setelah...

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengancam para pemimpin dunia yang nekat menghadiri perayaan Hari Kemenangan di Moskow. Foto/Ilustrasi SINDO News

    MOSKOW 

    - Pemerintah

     Rusia 

    angkat bicara setelah Presiden

     Ukraina 

    Volodymyr Zelensky mengancam para pemimpin dunia yang nekat menghadiri perayaan Hari Kemenangan (Victory Day) di Moskow. Moskow menyebutnya sebagai ancaman "teroris tingkat internasional".


    4 Negara yang Bantu...

    Zelensky telah menolak untuk bergabung dengan Rusia dalam mematuhi gencatan senjata selama 72 jam untuk menandai Hari Kemenangan, sebuah perayaan kemenangan perang Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

    "Itu menyingkap esensi neo-Nazi Kyiv dan merupakan ancaman dari teroris tingkat internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Sabtu, merujuk pada ancaman Zelensky.

    Baca Juga: Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow

    Sebelumnya pada hari itu, Zelensky menegaskan kembali penolakannya atas usulan Moskow untuk gencatan senjata tiga hari yang dimulai pada 8 Mei dan berlanjut hingga perayaan Hari Kemenangan Perang Dunia II, menganggapnya sebagai "produksi teatrikal" Presiden Rusia Vladimir Putin.

    "Tidak mungkin untuk membuat rencana apa pun untuk langkah selanjutnya guna mengakhiri perang dalam dua atau tiga hari. Jadi, itu tidak terlihat sangat serius. Itu lebih merupakan produksi teatrikal di pihaknya,” katanya, merujuk pada Putin.

    Dia kemudian mengancam para pemimpin dunia yang menghadiri perayaan tersebut di Moskow. “Tidak seorang pun akan membantu Putin memainkan ini untuk memberinya suasana yang lembut untuk melarikan diri dari isolasi pada tanggal 9 Mei, dan untuk membuat semua orang merasa nyaman dan aman—para pemimpin, teman, atau mitra Putin yang akan datang ke Lapangan Kremlin...Kita sedang berperang, atau Putin menunjukkan bahwa dia siap untuk gencatan senjata,” imbuh Zelensky.

    "Pernyataan Zelensky sekali lagi membuktikan sifat neo-Nazi dari rezim Kyiv, yang telah berubah menjadi sel teroris," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.

    "Hari ini [Zelensky] mencapai titik terendah: sekarang dia mengancam keselamatan fisik para veteran yang akan datang ke parade dan acara seremonial pada hari suci tersebut," imbuh Zakharova, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (4/5/2025).

    "Setelah setiap serangan teroris di wilayah Rusia, rezim Kyiv, dinas keamanannya, dan Zelensky secara pribadi membanggakan bahwa itu adalah perbuatan mereka dan akan terus seperti ini. Oleh karena itu, frasa bahwa dia 'tidak menjamin keamanan pada 9 Mei di wilayah Rusia', karena ini bukan wilayah tanggung jawabnya, tentu saja merupakan ancaman langsung," tegas Zakharova.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pandangan serupa atas pernyataan Zelensky, yang menyatakan bahwa gencatan senjata yang diusulkan adalah "ujian" bagi Kyiv. "Dan penolakan yang tampak untuk bergabung jelas menunjukkan bahwa neo-Nazisme adalah dasar ideologis rezim Kyiv kontemporer," katanya.

    Gencatan senjata selama 72 jam diumumkan secara sepihak oleh Putin pada hari Senin. Presiden Rusia itu memerintahkan penangguhan semua aksi militer terhadap pasukan Ukraina mulai tengah malam tanggal 7 Mei hingga tengah malam tanggal 10 Mei dan mendesak Kyiv untuk bergabung dalam gencatan senjata.

    Pada bulan Maret, Rusia dan Ukraina menyetujui gencatan senjata parsial selama 30 hari yang ditengahi Amerika Serikat yang difokuskan pada penghentian serangan terhadap infrastruktur energi.

    Namun, menurut militer Rusia, Kyiv melanggar gencatan senjata pada beberapa kesempatan. Pada gilirannya, Ukraina menuduh balik Rusia yang melanggar gencatan senjata.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Parade Hari Kemenangan...

    Parade Hari Kemenangan Rusia Tampilkan 1 Tank, Putin Diledek

    Komentar
    Additional JS