Bulog Sulap Lahan Nganggur di Karawang Jadi Lumbung Padi Produktif

KARAWANG – Perum Bulog melalui Program Mitra Tani meningkatkan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan.
Program huluisasi ini dilaksanakan dengan mengoptimalkan lahan idle atau nganggur milik Bulog seluas 5,5 Ha di Kepuh dan 3 Ha di Cikalong, Kabupaten Karawang, sebagai proyek percontohan pertanian berkelanjutan.
Bekerjasama dengan petani lokal dan didampingi tenaga agronom dari PT Prima Agro Tech, lahan yang sebelumnya tidak produktif kini mampu menghasilkan panen yang signifikan.
Baca juga: Lampaui 136 Persen dari Target, Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani
Pada musim tanam kedua yang dimulai Desember 2024 dan panen awal Mei 2025, produktivitas mencapai ±7,1 ton/Ha, meningkat dua kali lipat dibanding musim sebelumnya yang hanya ±3,1 ton/Ha.
Kenaikan ini didukung oleh penggunaan pupuk organik kalium humid yang memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis.
“Hasil ubinan BPS Karawang membuktikan efektivitas teknologi budidaya ini. Ke depan, metode ini akan diterapkan di lahan budidaya lainnya,” ujar Sopran Kenedi, Plh. Ketua PMO Mitra Tani Bulog.

Saat ini, PMO Mitra Tani telah menjalankan proyek percontohan budidaya padi seluas 7.087 Ha di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, dan Merauke melalui pola budidaya mandiri, kemitraan, maupun offtaker.
Untuk meminimalisir risiko gagal panen, BULOG juga menggandeng penyedia farm management dan asuransi pertanian, baik indemnity maupun parametrik.
Baca juga: Beredar Pesan Berantai Rekrutmen THL di Karawang, BKPSDM Ingatkan Warga Jangan Tertipu
“Dengan asuransi pertanian, kami ingin memastikan keberlanjutan usaha tani dan menyediakan perlindungan bagi petani,” tambah Kenedi.
Hasil panen diserap langsung oleh Tim Jemput Gabah Perum Bulog Cabang Karawang untuk diolah di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog dan Mitra Pangan Pengadaan (MPP) di wilayah tersebut.
Mohamad Alexander, Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Barat, menegaskan bahwa sinergi antara budidaya, penyerapan, dan pengolahan merupakan bentuk nyata komitmen Bulog dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Swiss-Belinn Karawang di KCP Wedding Expo 2025: Cashback Rp2 Juta & Grand Prize Wedding Ring!
Hingga kini, BULOG Jawa Barat telah menyerap 311.583 ton gabah, atau 55,71% dari target nasional, dengan harga Rp6.500/kg sesuai HPP pemerintah.
“Petani sangat antusias karena hasil panen mereka langsung dibeli Bulog dengan harga yang menguntungkan,” ujar Alexander.
BULOG Jawa Barat berkomitmen untuk terus menyerap hasil panen petani hingga akhir musim panen dan memperluas implementasi program huluisasi secara nasional. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar