Dunia Internasional,
Intelijen Austria: Iran Bikin Rudal Nuklir yang Mampu Lakukan Serangan Jarak Jauh | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 30 Mei 2025 - 07:42 WIB
Laporan badan intelijen Austria sebut Iran mengembangkan rudal nuklir yang mampu melakukan serangan jarak jauh. Foto/IRNA
- Badan intelijen Austria, dalam sebuah laporan, menyatakan bahwa
Iransecara aktif mengembangkan
rudal nukliryang mampu melakukan serangan jarak jauh. Ini bertentangan dengan laporan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Amerika Serikat (AS).
"Untuk menegaskan dan menegakkan ambisi kekuatan politik regionalnya, Republik Islam Iran tengah berupaya keras untuk mempersenjatai kembali secara menyeluruh, dengan senjata nuklir untuk membuat rezim tersebut kebal terhadap serangan dan untuk memperluas serta mengonsolidasikan dominasinya di Timur Tengah dan sekitarnya," bunyi laporan Kantor Federal Austria untuk Perlindungan Konstitusi, nama resmi badan intelijen domestik negara tersebut.
"Program pengembangan senjata nuklir Iran sudah sangat maju, dan Iran memiliki persenjataan rudal balistik yang terus bertambah yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir jarak jauh," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip dari Fox News, Jumat (30/5/2025).
Baca Juga: Iran Ancam Israel Jika Serang Situs Nuklir Teheran: 'Akan Ada Balasan Menghancurkan'
Laporan intelijen Austria setebal 211 halaman tersebut menyebutkan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran sebanyak 99 kali.
Laporan itu juga mengidentifikasi Kedutaan Besar Iran di Wina sebagai salah satu yang terbesar di Eropa dan menuduh kedutaan tersebut menyamarkan petugas intelijen dengan kedok diplomatik.
"Badan intelijen Iran terbiasa mengembangkan dan menerapkan strategi penghindaran untuk pengadaan peralatan militer, teknologi yang peka terhadap proliferasi, dan bahan untuk senjata pemusnah massal," imbuh laporan badan intelijen tersebut.
Laporan itu juga merujuk pada vonis tahun 2021 di Belgia terhadap Asadollah Asadi, mantan diplomat Iran yang bermarkas di Wina, karena berencana mengebom demonstrasi oposisi tahun 2018 di luar Paris. Demonstrasi tersebut dihadiri oleh puluhan ribu pembangkang Iran, termasuk Rudy Giuliani, yang saat itu menjabat sebagai pengacara pribadi Presiden AS Donald Trump.
Laporan intelijen Austria bertentangan dengan pandangan AS. Direktur Intelijen Nasional Amerika Tulsi Gabbard mengatakan dalam sidang Komite Intelijen Senat pada bulan Maret bahwa komunitas intelijen Amerika terus menilai bahwa Iran tidak membangun senjata nuklir. "Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei belum mengesahkan program senjata nuklir yang ditangguhkannya pada tahun 2003," kata Gabbard.
Lebih lanjut, badan intelijen Austria menuduh Iran telah mengembangkan jaringan penghindaran sanksi yang canggih, yang telah menguntungkan Rusia.
Temuan terbaru ini dapat mempersulit upaya Presiden Trump, yang telah menyatakan keinginannya untuk berunding dengan Teheran mengenai aktivitas nuklirnya.
Menanggapi laporan tersebut, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Fox News: "Presiden Trump berkomitmen agar Iran tidak pernah memperoleh senjata nuklir atau kapasitas untuk membangunnya."
Pada tahun 2023, badan intelijen Eropa menemukan Iran terus menghindari sanksi AS dan Uni Eropa untuk memperoleh teknologi yang dibutuhkan bagi program senjata nuklirnya, dengan maksud untuk menguji bom atom.
Upaya-upaya ini dilaporkan terjadi sebelum dan sesudah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015, yang umumnya dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran.
Laporan intelijen Austria juga mengatakan bahwa Iran terus mempersenjatai kelompok-kelompok milisi seperti Hamas dan Hizbullah, serta milisi Suriah, yang semuanya ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS.
Iran sendiri secara konsisten membantah mengembangkan senjata nuklir. Negara Islam itu menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar