Skip to main content
728

Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Setelah 11 Minggu Blokade - PAGE ALL : Okezone News

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah, Kesehatan

Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Setelah 11 Minggu Blokade - PAGE ALL : Okezone News

JAKARTA â€“ Israel telah mengizinkan lima truk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan bayi, masuk ke Jalur Gaza. Ini adalah bantuan kemanusiaan pertama yang dapat masuk ke daerah kantong yang dikepung itu setelah 11 minggu blokade.

Kepala kemanusiaan PBB menyambut baik langkah tersebut tetapi menekankan bahwa itu sangat tidak cukup, bagaikan "setetes air di lautan dari apa yang sangat dibutuhkan" oleh 2,1 juta warga Palestina di Gaza. Banyak pihak telah memperingatkan akan bahaya kelaparan di Gaza tanpa adanya bantuan kemanusiaan yang masuk.

Tekanan dari AS

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusannya untuk sementara mengizinkan masuknya sejumlah "minimal" makanan menyusul tekanan dari sekutu di Senat Amerika Serikat (AS).

"Kita tidak boleh mencapai situasi kelaparan, baik dari sudut pandang praktis maupun diplomatik," tegasnya dalam sebuah video sebagai tanggapan atas kritik terhadap langkah tersebut di Israel, sebagaimana dilansir BBC.

Israel menghentikan semua pengiriman bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial ke Gaza pada 2 Maret dan melanjutkan serangan militernya dua minggu kemudian, mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas.

Dikatakan bahwa langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditawan di Gaza.

Pemboman dan operasi darat Israel yang dilanjutkan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan membuat 400.000 orang lainnya mengungsi, sementara PBB mengatakan blokade tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah.

Minggu lalu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan 57 anak telah meninggal karena dampak kekurangan gizi selama 11 minggu terakhir, dan penilaian oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB memperingatkan setengah juta orang menghadapi kelaparan.

PBB mengatakan Israel berkewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk memastikan pasokan makanan dan medis bagi penduduk Gaza. Pejabat Israel mengatakan tidak ada kekurangan bantuan karena ribuan truk telah masuk ke Gaza selama gencatan senjata. Mereka menuduh Hamas mencuri pasokan, yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Namun setelah tekanan dari sekutu Israel meningkat, kantor perdana menteri Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa mereka akan "mengizinkan sejumlah makanan pokok untuk dibawa masuk bagi penduduk guna memastikan tidak ada krisis kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza".

Setetes Air dari Lautan yang Dibutuhkan

Pada Senin, (19/5/2025) malam, badan militer Israel Cogat mengumumkan lima truk PBB yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan untuk bayi, telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom "berdasarkan rekomendasi pejabat profesional IDF dan sesuai dengan arahan eselon politik".

Kepala kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan bahwa merupakan "perkembangan yang menggembirakan" bahwa otoritas Israel telah mengizinkannya untuk melanjutkan pengiriman bantuan terbatas, dan mengatakan sembilan truknya telah diizinkan masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom.

"Namun, itu hanyalah setetes air di lautan dari apa yang sangat dibutuhkan, dan lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk ke Gaza, mulai besok pagi," ia memperingatkan.

Ia juga mengatakan Israel telah meyakinkan PBB bahwa pekerjaannya akan difasilitasi melalui mekanisme yang ada dan bahwa ia "bertekad bahwa bantuan kami akan sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan, dan bahwa risiko pencurian oleh Hamas atau kelompok bersenjata lainnya dapat diminimalkan".

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan tidak ada bantuan yang diambil di zona yang ditentukan di dalam Gaza karena "sudah gelap" dan karena "masalah keamanan, kami tidak dapat beroperasi dalam kondisi tersebut", menurut kantor berita AFP.

Direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Eden Bar Tal, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa "dalam beberapa hari mendatang, Israel akan memfasilitasi masuknya puluhan truk bantuan".

Sementara negosiator Israel dan Hamas tetap berada di Qatar, kedua belah pihak mengatakan belum ada terobosan dalam putaran baru perundingan tidak langsung mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Israel melancarkan operasi militer di Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang lainnya.

Setidaknya 53.475 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, termasuk 3.340 orang sejak serangan Israel dilanjutkan, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

(Rahman Asmardika)

Lihat juga: Ferry Irawan di Mata Elma Theana: Lembut, Gak Pernah Kasar

Posting Komentar

0 Komentar

728