Israel Serang Target Dekat Istana Presiden Suriah, Sebut untuk 'Melindungi Komunitas Druze' - Metro tv - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Israel Serang Target Dekat Istana Presiden Suriah, Sebut untuk 'Melindungi Komunitas Druze' - Metro tv

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

Israel Serang Target Dekat Istana Presiden Suriah, Sebut untuk 'Melindungi Komunitas Druze'

Tel Aviv: Israel melancarkan serangan udara ke wilayah dekat Istana Kepresidenan Suriah di Damaskus pada Jumat, 2 Mei 2025, sebagai respons atas kekerasan sektarian terhadap komunitas Druze. Melansir BBC, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan itu merupakan "pesan yang jelas kepada rezim Suriah" dan menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan pengerahan pasukan ke selatan Damaskus atau adanya ancaman terhadap komunitas Druze.

"Kami tidak akan mengizinkan pengerahan pasukan ke selatan Damaskus atau ancaman apa pun terhadap komunitas Druze," ujar Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel, Israel Katz, mengutip BBC, Jumat, 2 Mei 2025.

Katz kemudian menyebut di X bahwa ketika Sharaa terbangun dan melihat hasil serangan jet tempur Israel, ia akan mengerti bahwa Israel serius dalam mencegah kekerasan terhadap komunitas Druze.

"Adalah kewajibannya untuk melindungi Druze di pinggiran Damaskus dari serangan para perusuh jihadis dan memungkinkan ratusan ribu Druze di Sweida dan Jabal al-Druze untuk membela diri mereka sendiri," lanjut Katz di X.

Tidak ada respons langsung dari pemerintah Suriah atas serangan tersebut. Namun sebelumnya, Damaskus telah menolak segala bentuk intervensi asing dan mengeklaim bahwa pengerahan pasukan mereka ke wilayah Druze bertujuan untuk memerangi kelompok-kelompok luar hukum yang dituduh sebagai pemicu konflik.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), setidaknya 102 orang tewas dalam seminggu terakhir di Ashrafiyat Sahnaya, pinggiran Druze di Jaramana, dan provinsi Sweida yang mayoritas penduduknya adalah Druze. Dari jumlah itu, termasuk 10 warga sipil Druze dan 21 pejuang Druze.

Selain itu, 35 pejuang Druze dilaporkan ditembak mati dalam penyergapan oleh pasukan keamanan Suriah saat perjalanan dari Sweida menuju Damaskus.


 

Kekerasan meletus di Jaramana pada Senin malam setelah beredarnya rekaman suara yang menghina Nabi Muhammad. Rekaman itu dikaitkan dengan seorang ulama Druze, meskipun ia membantah keterlibatan dan penyelidikan awal dari Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan tidak ada bukti keterlibatannya.

Sheikh Hikmat al-Hijri, pemimpin spiritual komunitas Druze di Suriah, menyebut kekerasan ini sebagai "kampanye genosida yang tidak dapat dibenarkan" dan menyerukan campur tangan internasional untuk menjaga perdamaian.

Sementara itu, Presiden Transisi Suriah Ahmed al-Sharaa menjanjikan perlindungan terhadap semua kelompok agama dan etnis di negara itu. Namun kejahatan massal yang terjadi terhadap warga Alawi—kelompok minoritas yang dulu mendukung rezim Bashar al-Assad—telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan kelompok minoritas lainnya.

Israel memandang bahwa kelompok Sunni Islamis yang kini berkuasa di Damaskus, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebagai ancaman langsung. Netanyahu sebelumnya telah menuntut demiliterisasi total Sweida dan dua provinsi selatan lainnya, serta memperingatkan bahwa Israel tidak akan mentoleransi ancaman apa pun terhadap komunitas Druze di selatan Suriah.

Selama empat bulan terakhir, militer Israel telah melancarkan ratusan serangan ke berbagai target militer di Suriah, termasuk mengerahkan pasukan ke zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel serta wilayah sekitarnya, termasuk puncak Gunung Hermon.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages