Dunia Internasional
Korea Selatan Belum Bisa Rayakan Kemenangan KF-21 Boramae Karena KAAN Turki Juga Menarik Perhatian UEA - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM- Uni Emirat Arab (UEA) telah menunjukkan minatnya pada jet tempur KF-21 Boramae Korea Selatan (Korsel) sejak 2023, ketika awalnya berupaya menjalin kerja sama langsung dalam program KF-21.
Diskusi lebih lanjut berlangsung selama pameran IDEX 2025 di Abu Dhabi, di mana pimpinan Angkatan Udara UEA menerima pengarahan terperinci tentang jet tempur KF-21 Boramae dari perwakilan Korea Aerospace Industries (KAI) Korea Selatan.
KAI Korea Selatan mengumumkan pada tanggal 17 bahwa pada tanggal 16 April 2025, Panglima Angkatan Pertahanan Udara Uni Emirat Arab Rashed Al-Shamsi dan delegasinya mengunjungi kantor pusat perusahaan dan memeriksa fasilitas produksi pesawat utama, termasuk KF-21 Boramae.
Selama kunjungan tersebut, Angkatan Udara UEA mengunjungi KAI dan memeriksa fasilitas pengembangan dan produksi KF-21, FA-50, dll.
Secara khusus, Komandan Pusat Perang Angkatan Udara (AWC) Azan Al-Nuaimi yang mendampingi tim inspeksi, secara langsung menunggangi pesawat tempur generasi berikutnya, KF-21, dan memastikan keunggulannya.
KAI menjelaskan bahwa kunjungan ini memberi Angkatan Udara UEA kesempatan untuk memeriksa status pengembangan pesawat dan kemampuan produksi KAI, dan menerbangkan pesawat KF-21 secara langsung untuk memverifikasi kinerja penerbangannya yang luar biasa dan perkembangan avionik terkini.
Baca Juga:
Dikutip Zonajakarta.com dari Kukinews edisi 17 April 2025, Seorang pejabat KAI mengatakan, “UEA merupakan mitra strategis dengan potensi besar untuk bekerja sama dengan Korea, dan kunjungan ini akan menjadi kesempatan untuk lebih memperkuat hubungan kerja sama yang didasarkan pada rasa saling percaya”.
Fnnews edisi 17 April 2025 menyebut Presiden KAI Kang Koo-young mengatakan kunjungan delegasi UEA ini sebagai batu loncatan bagi pihaknya.
Presiden KAI Kang Koo-young mengatakan, “Kunjungan ke Angkatan Udara UEA akan memperkenalkan teknologi pengembangan pesawat terbang mutakhir KAI ke UEA dan menjadi batu loncatan untuk memperluas kerja sama industri pertahanan di masa mendatang”.
Ia menambahkan, “Kami akan bekerja keras untuk mengekspor ke pasar Timur Tengah dan Afrika di masa mendatang".
Upacara penandatanganan LOI untuk mempromosikan kerja sama timbal balik antara Kepala Staf Angkatan Udara kedua negara dan penerbangan perayaan Black Eagle pun dilakukan.
Kunjungan Angkatan Udara UEA diharapkan dapat memperkenalkan teknologi pengembangan pesawat terbang mutakhir milik KAI ke UEA dan menjadi batu loncatan untuk memperluas kerja sama industri pertahanan di masa mendatang.
Baca Juga:
Meski sempat dibikin mumet sama langkah Indonesia, Korea Selatan kini tengah gembira lantaran seperti mendapat durian runtuh, Uni Emirat Arab (UEA) jadi batu loncatan baginya memasarkan alutsista.

Korea Aerospace Industries (KAI) telah mengambil langkah untuk memperluas kerja sama pertahanan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan memasuki pasar pertahanan Timur Tengah.
Dikutip Zonajakarta.com dari Ebn edisi 17 April 2025, KAI berencana untuk melanjutkan kerja samanya dengan Angkatan Udara UEA guna menyediakan solusi optimal bagi proyek pengenalan jet tempur generasi berikutnya milik UEA.
Jeongju telah meluncurkan Tim KF-21 dalam upaya mengekspor pesawat produksi dalam negeri dan berupaya keras memberikan dukungan penuh.
Media Korea Selatan lainnya, Newstown menulis sebuah artikel berjudul "Korea-UEA Menandatangani perjanjian Kerjadama KF-21 (Boramae) yang diterbitkan pada edisi 18 April 2025.
"Koran AS ' The National Interest ' melaporkan pada tanggal 17 mengenai ekspansi luar negeri jet tempur KF-21 Korea , yang mengatakan bahwa Seoul dan Abu Dhabi menandatangani surat pernyataan minggu ini untuk kerja sama pada program jet tempur KF-21 milik Korea Aerospace Industries (KAI).
Baca Juga:
Berdasarkan perjanjian awal ini, Angkatan Udara UEA akan memiliki akses ke unit Korea Selatan yang mengoperasikan jet tempur Boramae untuk mengamati pelatihan udara yang melibatkan pesawat tersebut.
Penguatan kerja sama kedua negara terjadi saat Abu Dhabi memperkuat dan mendiversifikasi kemampuan pertahanannya," jelas media Korsel itu seperti dikutip Zonajakarta.com.
KF-21 Boramae digadang akan meningkatkan kekuatan udara UEA di tengah kemelut yang pecah di Laut Merah.
"Ketegangan di Laut Merah terus meningkat saat pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman melakukan tindakan penghancuran di wilayah tersebut.
Memiliki pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 yang tangguh tidak diragukan lagi akan meningkatkan kekuatan udara UEA dan berpotensi menghalangi para agresor," jelas Newstown dalam artikelnya.
Meski KAI sudah pede jadikan UEA batu loncatan memasarkan jet tempur yang sedang dikembangkan bersama Indonesia itu, tapi Korea Selatan tampaknya belum sepenuhnya bisa merayakan kemenangan KF-21 Boramae di pasar timur tengah.
Baca Juga:
Pasalnya, sama seperti Indonesia, UEA diprediksi punya pandangan jet tempur lain yang menarik minatnya.
Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari Rivista Italiana Difesa edisi 29 April 2025, saat UEA menyatakan minatnya terhadap jet tempur KF-21 BORAMAE Korea Selatan.
"Ketertarikan ini bermula dari pembatasan saat ini dalam perolehan F-35 LIGHTNING II dari Amerika Serikat, serta hubungan kuat yang terjalin antara Angkatan Udara kedua negara.
Dalam konteks ini, Angkatan Udara UEA dan Korea Selatan menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk kerja sama komprehensif pada jet tempur Korea Selatan.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF), Jenderal Lee Young-su, dan Panglima Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UEA, Mayor Jenderal Rashed Mohammed A. Al Shamsi, selama kunjungan terakhirnya ke Korea Aerospace Industries (KAI), yang memproduksi jet serang ringan KF-21 dan FA-50.
Menurut laporan media Asia, perjanjian tersebut akan memungkinkan Angkatan Udara UEA untuk mengamati secara dekat unit RoKAF yang mengoperasikan pesawat tempur baru dan membuka jalan bagi pembelian potensial," jelas media Italia itu.
Baca Juga:
Tak cuma KF-21 Boramae, jet tempur KAAN Turki rupanya juga menarik minat negara Timur Tengah itu.
"Pesawat generasi canggih lain yang menarik perhatian UEA adalah KAAN Turki.
Mengingat adanya kesamaan antara kedua platform tersebut, pilihan akhir kemungkinan akan bergantung pada kerja sama militer yang lebih luas yang dibangun antara UEA dan masing-masing negara produsen," jelas Rivista Italiana Difesa.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar