Stok Beras Bulog Tembus 3,5 Juta Ton, Pertama Kali dalam 57 Tahun - Liputan6 - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Stok Beras Bulog Tembus 3,5 Juta Ton, Pertama Kali dalam 57 Tahun - Liputan6

Share This
Responsive Ads Here

 

Stok Beras Bulog Tembus 3,5 Juta Ton, Pertama Kali dalam 57 Tahun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat, stok beras Bulog mencapai 3.502.895 ton per 4 Mei 2025. Jumlah ini jadi yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 05 Mei 2025, 09:50 WIB

085185000_1544698452-20181212-Jelang-Natal-dan-Tahun-Baru_-Stok-Beras-Aman-Angga3
Ilustrasi beras (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Advertisement

Liputan6.com, Jakarta - Stok cadangan beras pemerintah mencapai 3,5 juta ton di awal tahun 2025 ini. Pemenuhan stok CBP yang dikuasai Perum Bulog ini tanpa melalui impor.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat, stok beras Bulog mencapai 3.502.895 ton per 4 Mei 2025. Jumlah ini jadi yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

"Ini pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir, stok cadangan beras pemerintah menembus lebih dari 3,5 juta ton dalam periode Januari hingga Mei,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya, dikutip Senin (5/5/2025).

Advertisement

Selain mencetak rekor stok cadangan beras pemerintah tertinggi selama periode Januari–Mei, data historis menunjukkan lonjakan stok pada tahun 2025 juga tercatat sebagai yang tercepat sepanjang sejarah. Dari hanya 1,7 juta ton pada Januari 2025, stok cadangan beras melonjak drastis menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025, atau meningkat 1,8 juta ton tanpa impor hanya dalam waktu empat bulan.

Berdasarkan rekaman data stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki Bulog sejak 1969, kondisi ini merupakan yang tertinggi selama 57 tahun, atau sejak Bulog dibentuk oleh Presiden Soeharto.

"Angka ini melampaui rekor sebelumnya pada Juni 1997 yang mencapai 3.029.049 ton, menjadikannya yang tertinggi sepanjang sejarah dalam periode yang sama,” papar Mentan Amran.

Sementara itu, serapan beras Bulog juga menunjukkan tren positif, dengan realisasi 1,06 juta ton hanya dalam satu bulan terakhir (April 2025), sehingga total 1,8 juta ton beras terserap dari Januari hingga awal Mei 2025. 

Tanpa Impor

073210100_1640770563-20211229-Stok-Beras-Bulog-Aman-Hingga-Akhir-Tahun-IQBAL-8
Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjamin tahun ini stok beras aman dan tidak ada impor untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
... Selengkapnya

Seluruh beras tersebut merupakan hasil serapan dari petani lokal, tanpa adanya impor beras medium selama periode Januari–Mei 2025. Angka serapan ini melampaui rata-rata serapan tahunan Bulog selama 57 tahun, hingga membuat Bulog perlu menyewa tambahan gudang berkapasitas 1,1 juta ton.

Di sisi lain, data BPS memproyeksikan produksi beras nasional akan menembus 18,76 juta ton hingga akhir Juni 2025 (berdasarkan Kerangka Sampel Area/Amatan Maret 2025).

Mentan Amran menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil nyata dari sinergi antara kebijakan yang tepat dan semangat pelaku sektor pertanian.

“Kita patut bersyukur dan bangga. Saat negara lain menghadapi krisis pangan, Indonesia justru surplus beras tanpa impor. Ini bukti bahwa ketika petani diberi dukungan penuh, hasilnya bisa luar biasa,” tegasnya.

Advertisement

Kejar Target 4 Juta Ton

003796600_1740214630-20250222-Beras-HER_3
Data Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DK Jakarta mencatat stok beras aman hingga enam bulan ke depan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menambahkan angka stok cadangan beras ini akan terus diperkuat dan dimonitor hingga mencapai target 4 juta ton. Mentan optimistis angka tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.

"Kita tidak pernah membayangkan sebelumnya gudang-gudang Bulog penuh seperti hari ini, hingga harus mencari tambahan gudang baru. Bahkan Bapak Presiden memerintahkan segera membuat gudang darurat agar Bulog mampu terus menyerap beras petani,” jelas Amran.

Kinerja impresif ini juga diperkuat oleh laporan terbaru United States Department of Agriculture (USDA) yang memperkirakan bahwa produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai produsen beras terbesar di kawasan ASEAN, sekaligus memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan strategis di tengah ancaman krisis pangan global.

Capaian ini tidak terlepas dari kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong swasembada pangan. Kebijakan tersebut mencakup peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga 100 persen, reformasi sistem distribusi pupuk, serta kenaikan harga gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram. 

Langkah-langkah ini memberikan insentif besar bagi petani untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional tanpa ketergantungan pada impor.

088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages