Skip to main content
728

Sempat Dikira Gempa, Warga Tanah Datar Sumbar Rasakan Getaran Kuat Saat Gunung Marapi Erupsi - Liputan6

 Peristiwa,

Sempat Dikira Gempa, Warga Tanah Datar Sumbar Rasakan Getaran Kuat Saat Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi kembali erupsi pada Minggu malam (4/5/2025), pukul 22.09 WIB.

oleh Tim Regional Diperbarui 05 Mei 2025, 08:28 WIB

Gunung Marapi meletus, Jumat (23/8/2024). (Liputan6.com/ ist)Gunung Marapi meletus, Jumat (23/8/2024). (Liputan6.com/ ist)
Gunung Marapi meletus, Jumat (23/8/2024). (Liputan6.com/ PVMBG)

Advertisement

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi kembali erupsi pada Minggu malam (4/5/2025), pukul 22.09 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom abu erupsi Gunung Marapi teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung.

Sejumlah warga yang ada di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, merasakan getaran yang kuat akibat letusan Gunung Marapi tersebut.

BACA JUGA:

"Kaca rumah warga di daerah Batipuah, Kabupaten Tanah Datar bergetar akibat letusan Gunung Marapi," kata Ferix, seorang warga, seperti dikutip dari Antara.

Advertisement

Dirinyao juga mengatakan, masyarakat setempat sempat kaget merasakan getaran saat gunung erupsi. Bahkan, warga sempat mengira terjadi gempa bumi.

"Tadi saya sedang menjemur kain di lantai dua tiba-tiba kaca jendela rumah bergetar. Saya kira terjadi gempa bumi," katanya.

Warga yang lain, Ireli Sofa mengatakan, letusan Gunung Marapi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut turut menggetarkan kaca-kaca rumah masyarakat di daerah Kota Padang Panjang.

"Kaca-kaca rumah bergetar dan terdengar juga dentuman kuat. Sepertinya lebih kuat dari kejadian beberapa hari yang lalu," kata Ireli.

Mitigasi Bencana

Sementara Pos Gunung Api melaporkan terjadi erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah pada Minggu malam pukul 22.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung itu.

Laporan Pos Gunung Api setempat melaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum milimeter serta berdurasi sekitar 45 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Rekomendasi selanjutnya ialah mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

Kemudian, jika terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

Advertisement

Posting Komentar

0 Komentar

728